Bela Amien Rais soal People Power, PAN: Amien Itu Bapak Reformasi

Amien Rais (tengah).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional atau PAN, Dradjad Wibowo membela Amien Rais soal ancaman penggunaan kekuatan massa, alias people power bila ada kecurangan Pemilu 2019.

Video Detik-detik Amien Rais Bertemu Prabowo, Rela Serobot hingga Cegat Demi Bisa Salaman

Menurut dia, ucapan Amien sebagai kartu kuning.

"Itu seperti kartu kuning dari pak Amien, terhadap beberapa lembaga dan aparat yang menzalimi rakyat dan aspirasinya," kata Dradjad, saat dihubungi, Senin 1 April 2019.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Dia mencontohkan, isu dugaan pengerahan Kapolres Garut kepada para Kapolsek menjadi salah satu alasan Amien bersuara keras soal people power. Karena, faktanya memang ada kesewenang-wenangan dan penyalahgunaan kekuasaan untuk memenangkan calon petahana.

"Itu dilakukan oleh oknum dari menteri hingga kepala desa. Saking masifnya, jangan-jangan penggunaan kata oknum malah keliru," ujar Dradjad.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Ia menyebut, betapa banyaknya politik uang yang dihabiskan untuk mendongkrak elektabilitas calon tertentu. Cara ini, salah satunya terungkap dalam operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Lihat saja, praktik politik uang dan politik bingkisan. Syukurlah, KPK berhasil menangkap tangan politisi yang korupsi untuk membiayai serangan fajar. Itu pun hanya puncak gunung es saja," kata Dradjad.

Dia meminta, agar obyektif dalam melihat dugaan kesewenangan oknum aparat hukum di berbagai tempat. Bagi dia, kondisi ini seperti pisaunya super tajam ke satu sisi, namun super tumpul ke sisi lain.

"Pak Amien itu Bapak Reformasi. MK (Mahkamah Konstitusi), KPU (Komisi Pemilihan Umum) model sekarang, Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), bahkan Polri model sekarang, yang posisinya sangat tinggi dan berkuasa itu, semuanya adalah hasil reformasi" lanjut Dradjad.

Menurutnya, respons KPU dan Bawaslu terhadap kasus 17,5 juta suara yang mencurigakan dalam daftar pemilih tetap (DPT) juga menambah kekecewaan tersebut. Karena itu, yang disampaikan Amien itu adalah peringatan keras terhadap lembaga-lembaga yang dilahirkan atau diperkuat oleh reformasi.

"Reformasi itu lahir dari ketidakpuasan rakyat, antara lain karena ketidakadilan. Jadi, pak Amien berpesan, jangan main-main dengan rakyat," kata Dradjad.

Sebelumnya, Amien mengancam akan menggunakan people power jika ada kecurangan di Pemilu 2019. Ancaman tersebut dilontarkan, saat Apel Siaga 313 di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu 31 Maret 2019.

Amien menekankan, ucapannya ini karena ingin pemilu yang adil, damai, jujur, dan terbuka. Ia mengaku rencananya, hari ini, Senin 1 April 2019, akan ke KPU untuk menyampaikan dugaan data 17 juta pemilih siluman di Pemilu 2019.

Dia menegaskan, bila pemilu jujur dan adil, yang menang sah sesuai konstitusi, dan pihak yang kala pun bisa menerima.

"Kalau sampai nanti terjadi kecurangan yang sifatnya terukur, sistematis, dan masif, ada bukti. Itu kita enggak akan ke MK lagi. Tetapi, kita langsung people power. Kalau kecurangan bisa dibuktikan, walaupun saya sudah tua, saya ikut bergabung," ujar Amien, Minggu. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya