Prabowo Sebut TNI Lemah, Menhan: Kekuatan TNI Masuk 10 Besar Dunia

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

VIVA – Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal Purnawirawan Moeldoko menilai, apa yang disampaikan oleh calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto soal ketahanan Tentara Nasional Indonesia lemah itu kurang tepat. 

Prabowo Sebut Masa Depan BUMN Tak Jelas, Jokowi: Silakan Cek Dividen

"Jadi, menurut saya, kurang tepat pandangan seperti itu bahwa kita ABS (asal bapak senang), kita tidak," kata Moeldoko di kantor Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat, Matraman, Jakarta Timur, Kamis 4 April 2019. 

Ia menjelaskan, apa yang dilakukan oleh TNI mempunyai risiko kedaulatan, perencanaan yang tepat dan semua itu harus disesuaikan dengan kebutuhan.

BPN Tegaskan Pernyataan Prabowo Tidak Serang SBY

"Semua rencana pembangunan strategi pertahanan alutsista itu ada panduannya. Ada target-target yang harus dilalui, ditambah lagi kita diperkuat oleh minimum essential post, yang semakin realistis kemampuan negara dihadapkan pada utility," ujarnya. 

Sementara itu, Menteri Pertahanan, Jenderal TNI Purnawirawan, Ryamizard Ryacudu menegaskan, pertahanan pasukan TNI ini sangat kuat sekali, karena kekuatan TNI masuk dalam 10 besar teratas di dunia. 

CEK FAKTA: B20 Dapat Kurangi Impor Minyak

"Kalau pertahanan kita enggak rapuhlah, masa nomor 10 rapuh, nomor 10 dari 193 negara," ujar Royamizard di lokasi itu. 

Pada debat capres terakhir, Prabowo Subianto berpendapat, kekuatan pertahanan Indonesia sangat rapuh dan lemah. Ia mengaku telah mempelajari sejarah ilmu perang ribuan tahun lalu. Meski sudah purnawirawan, Prabowo mengaku masih menguasai teknologi militer. 

"Jarak peluru kendali saya masih tahu, saya berpendapat kekuatan pertahanan kita sangat rapuh dan lemah, bukan salah Bapak (Jokowi)," kata Prabowo. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya