Video Ma'ruf Soal 'Habisi Ahok', TKN: Lihat Konteks Politiknya

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur

VIVA – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menanggapi video yang beredar soal pernyataan calon wakil presiden Ma'ruf Amin yang mengatakan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok harus dihabisi. 

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Menurut dia, pernyataan Kia Ma’ruf harus dilihat dalam konteks politiknya pada saat itu. "Saat Pilkada DKI Jakarta, Pak Ahok kan memang menjadi sorotan publik. Apapun yang dilakukan Pak Ahok selalu menjadi perbincangan masyarakat, baik yang pro maupun yang kontra," kata Ace saat dihubungi, Kamis, 4 April 2019.

Ia menjelaskan, politik sebetulnya merupakan upaya penyelesaian konflik dengan cara yang lebih beradab dan telah diatur dalam aturan perundang-undangan.  "Mengangkat kembali video Abah Kiai Ma’ruf dalam konteks Pilkada DKI Jakarta dan membandingkannya dengan Pilpres 2019 ini jelas tidak relevan. Apalagi mempersamakan Pak Jokowi dengan Pak Ahok," kata Ace.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Sebelumnya, Ma'ruf mengatakan, video itu telah dipotong. Awalnya, dia menceritakan, pernyataannya yang viral saat bertemu dengan para pemuka agama mengenai permintaan dukungan kepada Anies Baswedan menjadi calon presiden. 

Ma'ruf menjelaskan, ajakan untuk mendukung Anies menjadi calon presiden ditolaknya, jika mengacu Pilkada DKI Jakarta. Ma'ruf melanjutkan, kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sudah selesai secara hukum.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Video yang beredar disebutnya telah dipangkas, sehingga menimbulkan persepsi lain. Ia menegaskan, saat itu ada upaya Jokowi dan Ahok untuk dikaitkan.  (mus)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024