Jokowi: Jangan Ngomong Curang, Tunjukkan di Mana?

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo
Sumber :
  • instagram @jokowi

VIVA – Capres nomor urut 01 Joko Widodo meminta kubu Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, tidak terus melempar tudingan pemilu curang. Menurut Jokowi, kubu oposisi harus menunjukkan secara spesifik bukti dari kecurangan yang mereka tuduhkan.

Istana Tegaskan Jokowi Tidak Ada Agenda Kunjungan Kerja ke Surabaya

"Kalau curang, curangnya di mana? Sampaikan dong. Jangan ngomong 'curang', 'cureng', 'curang', 'cureng'. Di mana (kecurangannya)? Tunjukan," ujar Jokowi dalam deklarasi dukungan dari komunitas olahraga, pemuda, influencer, dan disabilitas di ICE BSD Tangerang, Banten, Minggu 7 April 2019.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjamin Pemilu 2019 nanti diselenggarakan dengan jujur dan adil. Pemilu kelima yang diselenggarakan di era Reformasi itu dilaksanakan dengan prosedur yang sama dengan pemilu-pemilu sebelumnya yang terbukti jujur dan adil.

Prabowo dan Gibran Bakal Temui Jokowi Nanti Malam

"Tahapan Pemilu adalah bertahap, dari TPS, naik lagi, naik lagi, naik lagi, dan semuanya dihitung manual. Ada bukti-bukti, bukti formulir C-1. Ada semuanya kok," ujar Jokowi.

Jokowi menyampaikan bahwa perangkat Pemilu nasional juga kompeten. Tiga lembaga, yaitu KPU, Bawaslu, serta DKPP, melaksanakan tugas mereka secara profesional. "Ada semua mekanisme (penanganan)-nya, kalau memang ada kecurangan," ujar Jokowi.

Sri Agustin, Nasabah Mekaar yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais meminta kepada Komisi Pemilihan Umum atau KPU, agar tidak melakukan kecurangan dalam melaksanakan kegiatan pesta demokrasi pada Pemilihan Umum 2019.

Ia menjelaskan, apabila KPU jujur dalam menjalankan tugasnya, maka akan dimuliakan oleh Allah SWT. Tapi sebaliknya, jika KPU curang dalam melaksanakan tugasnya, akan dilaknat oleh Allah SWT.

"Kalau KPU enggak curang, dimuliakan Allah dunia akhirat. Tapi kalau KPU sampai curang, kita doakan dapat laknat dunia akhirat," ujar Amien di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat 1 Maret 2019

Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga mengaku menemukan 17,5 juta DPT yang dianggap invalid. Mereka pun sudah melaporkan temuannya ke KPU dan Bawaslu namun belum ada tindak lanjut dari laporan tersebut. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya