Kronologis Sandiaga 'Menghilang' Usai Pencoblosan

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno
Sumber :
  • VIVA/Bayu Nugraha

VIVA – Calon wakil presiden Sandiaga Uno sempat menjadi pembicaraan hangat setelah pemungutan suara 17 April lalu. Usai pencoblosan, Sandiaga mendadak hilang ditelan bumi. Bahkan, ada isu Sandiaga terlibat percekcokan dengan capresnya, Prabowo Subianto.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga membantah adanya selisih paham antara Prabowo dan Sandiaga. BPN menjelaskan, seusai pencoblosan kesehatan Sandiaga memang menurun.

"Tanggal 17 April Bang Sandi pukul 10.00 WIB pagi kegiatan sampai pencoblosan, dan setelah nyoblos ke media center dan orang-orang pada berdatangan, dan di situ Bang Sandi main gitar dan mulai cegukan," kata anggota Juru Bicara BPN, Andre Rosiade, kepada wartawan, Senin, 22 April 2019.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Andre menyebut, meskipun cegukan, Sandiaga tetap menemui relawan di Hotel Ambhara. Setelah itu baru merapat ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Namun cegukan Pak Sandi sekali (per) tujuh detik pas di Ambhara. Mulai pukul 03.00 WIB sore kondisi Bang Sandi drop banget dan minta disiapkan kamar di K4 (kediaman Prabowo)," ujar Andre.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

Prabowo, kata Andre, mempersilakan Sandiaga istirahat. Bahkan capres nomor urut 02 itu menyarankan Sandiaga memeriksa kesehatannya ke rumah sakit.

Sehabis solat Magrib, lanjut Andre, Prabowo sempat menyarankan Sandiaga ke rumah sakit lantaran kondisi yang makin memburuk. Bahkan, Prabowo sempat menemui Sandiaga sebanyak tiga kali dan kembali menyarankan ke Rumah Sakit.

Pukul 23.00 WIB Prabowo berangkat ke kediamannya di Hambalang, Jawa Barat. Sandiaga juga ikut meninggalkan Kertanegara. Namun, sakit cegukan Sandiaga sempat hilang dan berganti dengan demam dan meriang.

"Sampai di rumah diperiksa dokter kepolisian. Dikasih obat perut sama demam, lalu disuruh istirahat total," kata Andre.

Sandi lemas

Andre mengatakan, pada 18 April 2019, sehari setelah pencoblosan, Sandiaga meminta izin ke Prabowo karena tak bisa beraktivitas. Namun Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menjemputnya.

"Tiba-tiba pukul 03.00 WIB sore Pak Muzani datang ke rumah dan Pak Sandi sedang tidur. Namun tetap menemui Pak Muzani yang mau mengajak konferensi pers di K4. Pak Sandi bilang sudah izin sebelumnya ke Pak Prabowo," kata Andre.

Sandiaga lalu menelepon Prabowo. Melalui telepon, Prabowo meminta Sandiaga datang ke Kertanegara untuk jumpa pers mendeklarasikan kemenangan, dan Sandiaga memenuhi permintaan tersebut.

"Namun Pak Sandi telepon, Pak Prabowo minta ke Bang Sandi datang. Dan dengan kondisi kliyengan tapi langsung konferensi pers," ucap Andre.

Pada saat deklarasi kemenangan, Sandiaga memang lebih banyak diam dan wajahnya terlihat lemas. Menurut Andre, Sandiaga berfokus membaca tulisan di kertas yang dipegang Prabowo saat deklarasi.

"Bang Sandi terlihat diam itu sedang baca surat yang dibacakan Pak Prabowo saat konpres," kata politikus Partai Gerindra tersebut.

Andre menuturkan, Prabowo juga meminta Sandiaga tak berlama-lama di Kertanegara. Prabowo meminta Sandiaga datang untuk menepis rumor perpecahan.

"Pak Prabowo minta Pak Sandi datang 15 menit saja agar rumor perpecahan itu bisa dibantah dan perpecahan itu tidak benar. Jadi kondisi Bang Sandi itu memang sedang sakit saat konpres bersama Pak Prabowo. Tapi beliau, meskipun diam, matanya membaca surat yang dibacakan Pak Prabowo," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya