Fadli Zon Minta KPU Konsentrasi pada Pengamanan Suara Rakyat

Fadli Zon.
Sumber :

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) konsentrasi dulu pada bagaimana mengamankan suara rakyat, ketimbang melempar wacana untuk memisahkan kembali Pemilihan Umum (Pemilu) Eksekutif dengan Legislatif.

Kelangkaan Minyak Goreng, Komisi 6 DPR: Rantai Pasok Rusak

“Saya kira itu wacana yang gak perlu ya, yang enggak bermutu. Sekarang ini, KPU konsentrasi saja kepada bagaimana mengamankan suara rakyat,” kata Fadli saat ditanya mengenai kemungkinan kembali memisahkan antara Pemilu Eksekutif dan Legislatif di Ruang Kerja Wakil Ketua DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/04).

Menurut Fadli, Pemisahan Pemilu Eksekutif dan Legislatif merupakan wacana untuk pengalihan isu saja. Persoalan utamanya adalah mengamankan suara rakyat.

Pimpinan DPR Belum Izinkan RUU TPKS Dibahas saat Reses, Ini Alasannya

Fadli mengapresiasi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang jujur, yang betul-betul menegakkan peraturan.

Namun, bagi KPPS yang berbuat curang dengan mencoblos sendiri dan sebagainya, menurut Fadli mereka adalah pengkhianat bagi rakyat.

DPR Minta Pemerintah Tak Naikan Harga BBM Bersubsidi

Selain itu, Fadli juga menerangkan bahwa di negara-negara yang sudah maju peradaban demokrasinya, kehadiran saksi sudah tidak diperlukan lagi.

“Tidak perlu ada sengketa bahkan kejadian salah input data dan sebagainya. Ini omong kosong. Ini jelas sebuah kesengajaan, kecurangan yang terstruktur, masif, sistematis, dan brutal menurut saya,” tegas Fadli.

Ia mencontohkan Pemilu di India pada tahun 2015 dengan voters sebanyak 844 juta. Pada pelaksanaannya tidak ada satu pun sengketa, kecurangan, surat suara yang tercoblos, tidak ada penukaran kardus, salah input data, tidak ada manipulasi, DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang bermasalah, dan sebagainya.

Seharusnya, menurut Fadli, negara hadir memberikan kepercayaan bagi masyarakat untuk menjamin agar suara mereka tersalurkan dan tidak dimanipulasi.

“Jadi kalau negara Indonesia hadir dan bisa menjamin, tak perlu ada lagi yang repot-repot, enggak perlu ada yang meninggal, enggak perlu ada yang kecapekan. Namun di sini, orang saling mencari dan mencuri kesempatan untuk melakukan kecurangan. Di situ lah kegagalannya,” tegas politisi Partai Gerindra itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya