BPN Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dengan Tokoh Nasional dan Ulama

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) menyapa pendukungnya seusai menyampaikan konferensi pers terkait proses hitung cepat dan sejumlah isu lainnya di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan elite Badan Pemenangan Nasional dan sejumlah tokoh di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa malam, 23 April 2019. Pertemuan tersebut dihadiri Dewan Pengarah BPN, Amien Rais, hingga tokoh Front Pembela Islam (FPI) Munarman.

Pingin Segera Tarung di MK, PKB Harap KPU Umumkan Pemenang Pilpres Malam Ini

Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso mengatakan, pertemuan tersebut membahas beberapa hal strategis terkait dinamika politik pilpres.

"Masih bicara hal-hal strategis dan situasi politik terakhir pilpres," kata Priyo kepada VIVA, Rabu dini hari, 24 April 2019.

Menko Hadi Rapat Bareng Kabareskrim hingga Menkominfo, Cegah Info Hoaks Pasca Pemilu

Priyo menjelaskan, dugaan banyak kecurangan yang terjadi di pilpres kali ini menjadi perhatian. Apalagi muncul wacana pembentukan Tim Pencari Fakta atau TPF untuk mengusut dugaan kecurangan ini.

Kemudian, BPN melihat rentetan dugaan kecurangan ini seperti dilakukan secara sistematis. "Bagaimana termasuk data-data kecurangan yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif," tutur Priyo.

TikTok Laporkan Sudah Take Down 10,8 Juta Hoaks terkait Pemilu 2024, Menurut Menkominfo

Hal senada disampaikan Wakil Ketua BPN lainnya, Ahmad Muzani. Ia menekankan, perhelatan pilpres kali ini tak sesuai harapan karena banyak dugaan kecurangan yang terjadi di berbagai daerah.

"Bicara pemilu pilpres sekarang kok enggak sesuai harapan. Kenapa? Ya itu karena banyak kecurangan itu terjadi. Ini yang jadi sorotan dalam pertemuan juga," kata Muzani.

Kemudian, ia menyampaikan dalam pertemuan itu juga menyinggung banyak petugas KPPS meninggal dunia dalam perhelatan pilpres dan pileg yang digelar serentak ini. Menurutnya, hal tersebut harus menjadi perhatian serius oleh lembaga penyelenggara pemilu.

Kata dia, pemilu yang digelar serentak ini harus disiapkan sistem untuk mengantisipasi beban petugas yang berlebihan.

"Lembaga penyelenggara pemilu harus siapkan dari potensi keletihan petugas karena beban pekerjaan akhirnya meninggal dunia. Ini kan banyak, di atas 100 orang yang meninggal dunia karena pekerjaan," tutur Muzani.

Selain Sekretaris Umum FPI Munarman, pertemuan juga dihadiri pendukung Prabowp seperti pengusaha Dahlan Iskan, Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththath hingga Neno Warisman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya