Melihat Militansi Relawan FPI Kawal Suara Prabowo

Relawan FPI yang bersedia bantu jaga form C1 Pilpres 2019
Sumber :
  • Dok. Novel Bamukmin

VIVA – Imbauan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab agar ikut membantu mengawal proses Pilpres 2019 diikuti pengikutnya. Relawan FPI memberikan dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan ikut menjaga formulir C1 dan C1 plano.

PKB Bantah Pertemuan Prabowo dan Cak Imin Bahas Kursi Menteri

Anggota Senior Lembaga Dakwah DPP FPI, Novel Bamukmin, mengatakan, semua anggota FPI diinstruksikan mengawal C1 sampai perhitungan tuntas. Ia menegaskan, meski bukan kader partai, relawan FPI tulus membantu mengawal tanpa bayaran.

"FPI dan Laskar Pembela Islam atau LPI adalah pengikut setia hasil ijtima ulama. Semangat mereka cuma bela agama tanpa bayaran bahkan siap bela agama," kata Novel, Rabu, 24 April 2019.

Soal Koalisi Besar, AHY Sebut Prabowo Punya Pertimbangan Matang

Novel menambahkan, setiap relawan FPI sudah teruji di medan bencana alam tanpa bayaran dengan waktu lama. Maka, menurutnya, dengan hanya membantu menjaga dan mengawal formulir C1 tak ada masalah.

Kata dia, contohnya seperti relawan FPI yang menjaga C1 di berbagai kecamatan di Jakarta. Begitupun di sejumlah wilayah luar Jakarta. Setiap titik jumlah relawan yang berjaga sekitar tujuh sampai delapan orang. Cara relawan FPI ini dengan mengatur waktu secara bergantian berjaga bahkan sampai menginap.

Terpopuler: KPU Tetapkan Presiden Baru, Prabowo Sebut Senyum Anies Berat

"Mereka sudah terlatih di setiap medan bencana yang berbulan-bulan tanpa bayaran. Militansi mereka sudah teruji. Apalagi cuma buat jaga kotak suara buat mereka sangat mudah," jelas Novel.

Baca: BPN Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dengan Tokoh Nasional dan Ulama

Kemudian, ia menyampaikan, sejauh ini FPI solid mendukung Prabowo-Sandi sesuai instruksi Habib Rizieq. Tak pernah perpecahan internal FPI dalam pilihan politik di Pilpres 2019.

"Wajib patuh terhadap Habib Rizieq. Dan, Alhamdulillah FPI solid, tidak ada dan tidak pernah dua kubu yang pecah dalam urusan pilihan politik," sebut Novel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya