Ajakan Sesat Boikot Nasi Padang, Sandiaga: Jangan Julid

Sandiaga Uno
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

VIVA – Opini sesat yang menyuarakan boikot nasi padang, beredar di jagat media sosial. Sebab, Jokowi-Ma'ruf Amin kalah telak di Sumatera Barat.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Terkait hal tersebut, calon Wakil Presiden Sandiaga Uno enggak berkomentar banyak. Menurutnya, semua pihak harus lebih dewasa dalam menyikapi hasil Pilpres 2019.

"Jangan karena ada pilpres ini kekuatan bangsa kita ini membuat kita terpecah belah, ini menurut saya kita harus dewasa," ujar Sandiaga di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 24 April 2019.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Apalagi, kata Sandi, masakan Padang sudah dinobatkan sebagai makanan terbaik di dunia selain nasi goreng. Ia tak ingin hasil Pilpres 2019 membuat orang mempunyai sifat juniper atau julid, nyinyir dan baper.

"Hasil dari pilpres ini jangan buat orang julid, nyinyir, dan baper, ini pilihan rakyat. Dan, tidak kita lepaskan semua dari kegiatan kekuatan bangsa, salah satunya kuliner," katanya.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini meminta para elite dan masyarakat semua menyikapi hasil pilpres dengan hati yang lapang. Saat ini, kata Sandiaga, fokusnya tetap mengawal surat suara atau hasil C1.

"Hasil seperti apa pun jangan diartikan masakan padang itu terus harus diboikot atau apa pun yang tidak memilih Prabowo-Sandi tidak boleh masak, makan masakan padang, menurut saya itu sangat tidak dewasa, sangat kekanak-kanakan," katanya.

Berdasarkan data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) 23 April 2019, pukul 09.45 WIB, Jokowi-Ma’aruf Amin hanya mampu meraup suara 13,29 persen. Sementara itu, pasangan Prabowo-Sandiaga Uno sebesar 86,71 persen.

Kekalahan telak Jokowi di Sumbar ini, kemudian memunculkan aksi boikot yang sebenarnya tidak harus dilakukan. Tidak jelas siapa yang pertama kali menyarankan agar masyarakat di Pulau Jawa untuk memboikot nasi padang. Setiap ada yang menyarankan melakukan boikot, cibiran langsung keluar.

Dengan aksi boikot oleh masyarakat di Pulau Jawa, mereka yang punya pemikiran sempit ini yakin akan ada dampak langsung pada bisnis makanan orang-orang Sumbar yang ada di Jawa.

Tetapi, belum banyak yang menanggapi aksi boikot ini. Justru, banyak warganet yang mencibir balik mereka-mereka yang memiliki pemikiran pendek, dengan mengeluarkan seruan untuk boikot nasi padang hanya karena Jokowi kalah di Sumatera Barat.

"Boikot Nasi Padang. Orang Bodoh, yang Pelihara Kebodohan," begitu cibiran Wilda Yanti di Facebooknya.

Menurut Wilda, nasi padang adalah makanan yang terkenal seantero dunia. Karena itu, tidak heran kalau banyak yang iri dengan kesuksesan restoran dan rumah makan dengan brand masakan Padang.

"Karena Beda pilihan Presiden trus ada orang-orang berhati “Busuk “ bikin tagar Boikot Nasi Padang. Harusnya kamu bertanya dulu kenapa di Sumatera Barat Hampir 100 % Memilih Prabowo -Sandi Bukan Jokowi?" katanya lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya