- VIVA.co.id/ Agus Rahmat.
VIVA – Aksi unjuk rasa dilakukan pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di KPU dan Bawaslu untu menuntut pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin didiskualiifikasi di Pilpres 2019. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN), Ace Hasan Syadzily, melihat aksi ini sebagai demonstrasi yang tak siap kalah.
"Langkah yang dilakukan Kivlan Zen dan kawan kawannya itu kan menunjukkan bahwa memang mereka tidak siap untuk kalah," kata Ace di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 9 Mei 2019.
Ace meminta, kepada semua tokoh untuk menahan diri di bulan suci Ramadan. Sebab, pernyataan dari para dari tokoh itu akan didengar. Apalagi ia melihat, tuduhan mengenai kecurangan Pemilu tidak berdasar dan tidak sesuai fakta.
"Jangan melakukan tindakan-tindakan yang memprovokasi masyarakat, kita harus terima dan tunggu hasil perhitungan sesuai dengan hasil yg disampaikan 22 Mei," ujar Ace.
Kemudian, Ace mengatakan, bentuk-bentuk penyampaian pendapat jangan disusupi agenda lain yakni menekan KPU dan Bawaslu. Agenda aksi yang menuntut duet Jokowi-Ma'ruf dinilai mengada-ada.
"Kita tahu bahwa proses pemilu sudah berjalan dengan baik, lancar walaupun memang ada beberapa kekurangan. Dan, saya kira itu harus dibuktikan kecurangan kecurangan tersebut," tuturnya.
Adapun pendukung Prabowo-Sandi yang tergabung dalam Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan & Kebenaran (GERAK) siap menggeruduk KPU dan Bawaslu, Kamis hari ini, 9 Mei 2019. Aksi ini diinisiasi salah satunya oleh Kivlan Zein.
Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen
LSI merilis temuan terbarunya terkait dinamika Pemilu 2024, salah satunya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mengalami kenaikan, yakni 76,2 persen.
