Siap Adu Data Kecurangan, Jubir BPN: KPU Harus Adil

Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Edwin Firdaus

VIVA – Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, dengan senang hati beradu data dengan Komisi Pemilihan Umum. Tetapi, harus dilihat mana pembuktiannya yang paling benar.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Ya, kita dengan senang hati adu data. Tetapi, kemudian tentu dengan cara yang fair. KPU sendiri yang menyatakan bahwa data yang paling valid dan benar itu adalah data yang mereka miliki. Kalau sudah ada statement begitu, buat apa kita adu data," kata Dahnil di media center BPN Jalan Sriwijaya, Jakarta, Rabu 15 Mei 2019.

Ia menambahkan, Komisioner KPU berulang kali mengatakan data paling benar dan valid dari KPU. Bahkan, kalau ada perbedaan data yang banyak sekali, maka yang valid dari KPU.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Mereka ngomong, mari adu data. Jadi, kalau ingin diadu data harus simetris. Simteris itu maksudnya adalah harus adil, kita lihat mana yang paling benar, ada pembuktian mana yang paling benar," kata Dahnil.

Menurut Dahnil, kemarin BPN sudah mengungkapkan kecurangan secara terbuka ke publik. Bahkan, juga mengundang secara formal pada KPU, Bawaslu, Kepolisian, bahkan TKN.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

"Bahkan, sekarang bila perlu, misalnya kalau Pak Jokowi ingin mendapat fakta dan data bagaimana kecurangan yang masif terjadi, siapa tahu kita juga bisa mengadu kepada Presiden, terkait dengan data dan fakta capres yang lakukan praktok dugaan kecurangan misalnya, kita juga siap menyampaikan hal-hal itu," kata Dahnil. (asp)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024