Dua Kakak Gubernur Sulut Sukses Melenggang ke Parlemen

Kakak dari Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Adriana Dondokambey
Sumber :

VIVA – Nama besar Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey sukses mengantarkan dua kakaknya, Adriana Dondokambey dan Aaltje Dondokambey untuk terpilih sebagai wakil rakyat. 

Verrell Bramasta Berharap Prabowo-Gibran Lebih Fokus Pada Kemajuan Anak Muda

Meski Adriana dan Aaltje bertarung pada Pemilu 2019 lalu berbeda ‘kasta’, namun suara signifikan berhasil diraup keduanya yang sama-sama maju dari PDI Perjuangan. Adriana yang juga Anggota DPRD Sulut, kali ini bertarung berebut kursi DPR RI. 

Nomor urut satu menjadi magnet bagi Ketua Wanita Kaum Ibu (WKI) Gereja Masehi Injili di Minahasa—gereja Kristen Protestan terbesar kedua di Indonesia, setelah HKBP (Huria Kristen Batak Protestan). 

Heboh Loker PT KAI Dianggap Sulit, Tere Liye: Kalau Mau Gampang Daftar Jadi Caleg DPR

Adriana kelahiran Manado, 3 Agustus 1955. Dia merupakan lulusan S2 yang berprofesi sebagai Anggota DPRD Provinsi 2014-2019

Berdasarkan Rapat Pleno Rekapitulasi dan Penetapan Hasil Perhitungan Suara Pemilu 2019 oleh KPU Sulut, Adriana meraup lebih dari 200 ribu suara dan mencatatkan diri sebagai caleg pendulang suara terbanyak.

KPU: Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

Jumlah itu jauh melampaui raihan suara semua caleg DPR RI Dapil Sulut, sehingga menjadikan Adriana berhak meraih kursi pertama DPR RI.

Bahkan, capaian itu turut menghantar PDI Perjuangan memperoleh total 565.063 suara. Partai berlambang Kepala Banteng ini meraih suara terbanyak dan berhak atas tiga kursi atau ketambahan satu kursi dibandingkan dengan hasil Pemilu 2014 silam yang hanya dua kursi. 

"Hasil ini adalah kerja keras semua pendukung dan tim relawan yang bekerja tiada henti. Terima kasih kepada masyarakat Sulut, semoga saya bisa menjalankan tugas dan amanah ini dengan baik di Senayan nanti," ujar Adriana, Rabu 15 Mei 2019. 

Berbeda dengan Adriana yang ikut caleg DPR RI, Aaltje Dondokambey malah hanya bertarung di DPRD Manado. Memilih Dapil Paal Dua-Tikala, dia menjadi peraih suara terbanyak dari tujuh kursi yang tersedia. 

Altje mampu mengemas 4.551 suara dengan rincian 2.184 di Kecamatan Paal 2 dan 2.367 suara Kecamatan Tikala. Jumlah suara yang diraih Altje, juga berhasil mendongkrak PDI Perjuangan hingga mampu merebut dua kursi di Dapil Paal 2-Tikala. 

"Iya, Dapil Paal 2-Tikala mampu menuntaskan dua kursi. Selain Altje, kursi kedua direbut Andre Gerungan," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Manado, Richard Sualang. 

Tak hanya itu, suara yang diraih Altje merupakan suara paling banyak dari 40 calon Anggota DPRD Manado, setelah penetapan oleh KPU Manado. 

"Ini kali pertama ikut caleg. Mudah-mudahan, setelah duduk di DPRD Manado, saya mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat Paal 2-Tikala. Dan, sebaik mungkin melaksanakan tiga fungsi utama sebagai anggota dewan yakni, fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan," ujar Aaltje.

Jadi Sorotan

Ada cerita menarik sebelum pencalonan Aaltje ke DPRD Manado. Sebab, mantan birokrat ini sempat ditolak Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut, yang tak lain adalah adik kandungnya, Olly Dondokambey.

Salah satu tim sukses Aaltje, yakni Marthen Panii, menyampaikan, majunya Aaltje Dondokambey sebagai caleg berawal dari dorongan kuat masyarakat Tikala Baru, tempat domisilinya.

"Berawal dari dorongan masyarakat, terutama Jemaat GMIM Bukit Moria Tikala Baru. Kebetulan ibu Aaltje adalah bendahara jemaat dan wilayah. Masyarakat di sini berkeinginan ibu Aaltje maju sebagai caleg untuk memperjuangkan aspirasi kami," ujarnya.

Meskipun mendapatkan dukungan, namun ditambahkan Marthen Panii, Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut, Olly Dondokambey justru menolak, sekaligus menyarankan kepada Aaltje Dondokambey agar tidak maju sebagai caleg.

"Ketika itu Pak Olly tidak mengijinkan ibu Aaltje menjadi caleg. Kata pak Olly, nanti kena sorotan masyarakat, karena ibu Aaltje bermarga Dondokambey," ujar Marthen lagi.

Meskipun ditolak, namun masyarakat Tikala Baru melalui beberapa perwakilan tidak putus asa meyakinkan Olly untuk mengakomodir Aaltje.

"Kami yakinkan kepada Pak Olly bahwa ini bukan karena saudara, tetapi ibu Aaltje dengan kapasitas dan integritas beliau sangat diharapkan menjadi wakil rakyat apalagi di daerah kami tidak ada caleg," bebernya.

Terus mendapatkan desakan masyarakat, akhirnya politikus PDIP yang kini Gubernur Sulut itu mengakomodir Altje sebagai caleg DPRD Manado Dapil Tikala-Paal Dua. "Bahkan beberapa kali dicoret. Namun hingga 20 Juni batas akhir pengajuan caleg di internal partai, baru kemudian nama ibu Aaltje diakomodir," tegas Marthen. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya