Alasan Cak Imin Ngebet Bidik Ketua MPR

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (tengah).
Sumber :
  • VIVA/Dhana Kencana

VIVA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mempunyai alasan tersendiri ngebet mengincar kursi Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2019-2024. Salah satunya, karena dia menyoroti maraknya ideologi impor yang merusak bangsa.

Cak Imin Masih Ngotot Usul Tunda Pemilu 2024

"Hari ini saya kira khilafah begitu tinggi, hari ini impor ideologi-ideologi trans nasional merata menjadi gairah keislaman. Maka dibutuhkan MPR yang muat dan memahami sosio ideologis bangsa kita," ujar Muhaimin Iskandar di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 20 Mei 2019.

Cak Imin mengakui sebagai kader Nahdlatul Ulama terpanggil jiwanya untuk menjaga bangsa dan negara ini dari paham ideologi trans nasional yang masuk ke tanah air.

Dari Wonosobo, 1.000 Kiai Dukung Cak Imin Nyapres 2024

"Saya sebagai kader NU terpanggil untuk menjaga pilar UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI ini menjadi bagian dari kinerja legislatif yang terangkum dalam kekokohan berbangsa bernegara melalui dasar-dasar yang kita yakini," jelasnya.

Maka, kata dia, MPR harus menjadi filter sekaligus pondasi munculnya gagasan ideologi trans nasional yang membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Cak Imin Dapat Kejutan dari Pecinta Vespa, Apa Itu?

"Ya dari segi background ke NU-an, dari segi track record, visi kebangsaan menjadi lebih penting," jelas Cak Imin.

Kendati begitu, untuk menentukan jabatan ketua MPR maka harus dilakukan musyawarah bersama partai koalisi pendukung Jokowi agar proses ini berjalan dengan baik.

"Kalau MPR berdasarkan musyawarah antar anggota koalisi. Kalau cocok ya udah. Nanti kita rembukan sama semua kita diskusi, sama Golkar, PDIP, semua partai koalisi," lanjut Cak Imin. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya