Jubir Prabowo-Sandi Ungkap Gelagat Jokowi Tawarkan Gerindra ke Kabinet

Juru Bicara BPN Andre Rosiadi, saat melayat ke rumah SBY di Cikeas.
Sumber :
  • VIVA/Reza Fajri

VIVA – Penjajakan atau komunikasi politik pascapemilihan presiden yang lalu disebut-sebut telah dilakukan oleh sejumlah pihak.

Tony Blair Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Menang Pilpres: Fantastis!

Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade, menilai bahwa komunikasi intens yang baru-baru ini dilakukan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat ke kubu petahana adalah hal yang biasa.

Bahkan menurut Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu, partainya pun dibujuk oleh Presiden Jokowi agar bergabung ke koalisi pada periode kedua pemerintahannya.

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi

"Wajar dong mereka berharap Demokrat dan PAN gabung ke mereka. Bahkan kita juga mendengar dari berbagai pihak, Pak Jokowi juga ingin mengajak Gerindra bergabung dalam pemerintahnya dan juga menawarkan berapa kursi menteri," kata Andre ketika dihubungi, Kamis 6 Juni 2019.

Sayangnya, Andre pun tak membeberkan dari siapa informasi itu diperolehnya.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Hanya Juru Bicara Tim Prabowo-Sandi itu mengatakan, dia "membaca" gelagat Presiden Jokowi membuat koalisi gemuk koalisi di periode kedua ini.

Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan beberapa waktu lalu disebut membahas kursi pimpinan parlemen sebagai bukti kuat. Selain itu, ia juga mengaku mendengar kemungkinan besar Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang akan diplot di kabinet.

"Kalau PAN dan PD ingin bergabung ya monggo itu hak mereka. Kami tidak ingin mengalang-halangi. Itu pilihan mereka. Setiap pilihan tentu ada konsekuensi ya," kata dia. 

Sebelumnya diberitakan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, menyebut pihaknya membuka pintu bagi seluruh oposisi jika ingin merapat ke barisan koalisi pemerintah.

Tidak hanya pada PAN dan Demokrat yang pascapilres mulai mesra dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. 

Menurut Hasto, peluang Gerindra masuk dalam koalisi juga terbuka lebar. 

"Dengan Gerindra pun kita terbukti bisa kerja sama di parlemen karena mereka pasti tidak akan keluar dari parlemen, mereka juga akan menggunakan kepercayaan (pemilih) yang diberikan kepada Gerindra," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Senin 20 Mei 2019. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya