Saksi Prabowo Ungkap Anggota Polres Batubara Tak Netral di Pilpres

Saksi-saksi BPN di Sidang Gugatan Pilpres 2019
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Sekretariat Bersama Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Batubara, Sumatera Utara, Rahmadsyah, mengaku dapat laporan adanya oknum anggota Polres di daerahnya yang tidak netral dalam Pilpres 2019. Dia menyebut oknum tersebut bernama Ismunazir.

Pak Prabowo, Jangan Lupa Janjinya Bikin Indonesia Produksi Mobil dan Motor Sendiri

Hal ini disampaikan Rahmadsyah saat bersaksi dalam sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juni 2019.

"Saya menerima laporan ketidaknetralan oknum anggota polres. Ismunazir (namanya)," kata Rahmadsyah.

Menhan AS Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Ditetapkan Sebagai Presiden Terpilih

Rahmadsyah menjelaskan, mulanya dia mendapatkan kiriman video dari seseorang terkait pertemuan yang dihadiri 25 orang di Aula Balai Desa Guntung, Kecamatan Limapuluh. 25 orang tersebut terdiri dari, oknum polisi, unsur penanggung jawab desa, mantan kepala desa, beserta tokoh masyarakat.

Rahmadsyah menuturkan dalam pertemuan itu, oknum anggota Polres Batubara mengarahkan masyarakat untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Lucu Jika Kubu 01 dan 03 Gabung ke Prabowo, Pakar: Haram Hukumnya, Mereka kan Nuduh Curang

"Oknum polisi tersebut mengarahkan masyarakat untuk dukung salah satu palson," ujarnya.

Rahmadsyah menambahkan, arahan tersebut sebagai bentuk ketidaknetralan dari pejabat negara. Sebab, oknum anggota Polres Batubara tersebut mengangkat keberhasilan Presiden Joko Widodo di pemerintahan sebelumnya.

"Membahas, mengangkat bagaimana kondisi keadaan negara saat ini. Pak Jokowi orang baik, dapat menjaga keamanan negara," ujarnya.

Namun, diakui Rahmadsyah, sampai saat ini tak pernah melaporkan hal tersebut kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Rahmadsyah mengkalim bahwa akan berisiko jika melaporkan video tersebut.

"Kami menahan diri, mohon maaf, bagi kami kalau kami laporkan cukup berisiko. Sampai saat ini (belum lapor)," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya