- ILC tvOne
VIVA – Politikus Partai Amanat Nasional atau PAN, Faldo Maldini mengatakan, persoalan 'rebutan kursi' akan terjawab bila semua pihak mengetahui keinginan Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Permasalahannya, saat ini, semua asumsi muncul karena masyarakat tak tahu maunya Jokowi dan Prabowo.
"Kalau kita tak tahu maunya apa, asumsi muncul, Demokrat menyebrang, PAN berkhianat, cebong, kampret, pemilu curang. Selama kita tak tahu maunya Pak Jokowi dan Pak Prabowo seperti apa, kita kesulitan melangkah ke depan," kata Faldo dalam diskusi di Indonesia Lawyer Club di tvOne, Selasa malam, 9 Juli 2019.
Menurut dia, situasi saat ini menimbulkan ketidakpastian politik. Karena itu, selagi Jokowi dan Prabowo menunda-nunda pertemuan, maka spekulasi akan semakin tumbuh.
"Kita enggak akan pernah bisa mengatur masyarakat. Ada apa dengan semua ini, bagi kursi, bagi rezeki atau bicara soal negara. Publik masih berspekulasi, ketika elit tak bisa menciptakan konsensus," kata Faldo.
Menurut dia, saat ini, kewajiban etis bagi presiden Jokowi membangun kepercayaan. Termasuk, bagi Prabowo dan puluhan juta pendukung Prabowo.
"Enggak boleh ada harapan Pak Prabowo ngadep. Ini bukan tentang datang ke istana, selfie-selfie atau difoto-foto sama presiden, ini tentang bernegara, tentang bagaimana, seperti apa aspek vertikal presiden," kata Faldo. (asp)
Reshuffle Kabinet Dikabarkan Akhir Maret, PAN Dapat Menteri dan Wamen
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Luqman Hakim, mengaku mendengar kabar Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet pada akhir Maret 2022.
