PDIP Buka Pintu untuk PAN Berkoalisi

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Demokarsi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa pihaknya terbuka, jika ada partai yang ingin membangun koalisi bersama.

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Penjajakan koalisi, termasuk dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Menurut Hasto, hubungan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan memang tidak ada masalah.

Airlangga Ungkap Dukungannya kepada Prabowo Masih dalam Pembahasan

"Selama ini, pak Zulhas (Zulkifli Hasan) dalam kapasitas sebagai Ketua MPR dan juga melekat sebagai Ketua PAN, memang rutin membangun koalisi politik dengan Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto di kantor Persatuan Alumni GMNI, Jakarta, Senin 22 Juli 2019. 

Sebelumnya, diketahui wacana pembahasan koalisi, dikatakan Sekjen PAN Eddy Soeparno. Pihaknya berencana menemui PDIP dan Partai Golkar usai Pilpres berakhir.

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

Namun, Hasto mengatakan, wacana pertemuan yang dikatakan Eddy, kemungkinan tidak berlangsung dalam waktu dekat. Dia mengatakan, partainya tengah fokus menyiapkan Kongres V yang rencananya akan dihelat di Bali, bulan depan.

"Jadwal partai saat ini, berkonsentrasi dengan persiapan kongres, maka skala prioritas kami di situ," kata dia. 

Seperti diketahui sebelumnya, PAN melalui sang Sekjen Eddy Soeparno mengutarakan niat untuk menemui perwakilan dua partai yang berada di koalisi Jokowi. Dua partai itu, yakni PDI Perjuangan dan Partai Golkar.

Menurut Eddy, rencana pertemuan tidak langsung berbicara ke arah kerja sama di pemerintahan lima tahun mendatang. Sebagai partai yang berseberangan dengan petahana saat Pemilu kemarin, PAN berencana menemui dua partai tersebut, sekadar silaturahmi atau bagian dari rekonsiliasi.

"Itu masih terlalu dini. Sikap politik kita sudah jelas, dukung pemerintah untuk hal yang sifatnya pro-rakyat. Kalau ada hal yang perlu kita koreksi, ya kita koreksi. Jadi, saat ini arah politik kita menjadi tidak penting, karena sikap politik kita sudah jelas," ujar Eddy, Jumat pekan lalu. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya