Dekat dengan Megawati, Jadi Alasan BG Hadir Tiap Pertemuan Penting

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA - Peran sentral Jenderal (Purnawiran) Budi Gunawan dalam pentas politik di Tanah Air kian terasa. Setelah ada di pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, tokoh yang akrab disapa BG itu kembali terlihat saat Megawati bertemu Prabowo.

Gibran Ingin Bertemu Semua Lawan Politiknya, Ganjar Bilang Selalu "Open House"

Menurut Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Budi Gunawan memang menjadi salah satu tokoh penghubung pertemuan Prabowo dengan Jokowi yang lalu. Dan, jika ada Budi Gunawan hadir dalam pertemuan antara Megawati dengan Prabowo, dia menilai itu merupakan hal yang wajar.

"Karena kita tahu BG sangat dekat dengan Megawati. Dan menjadi tokoh yang dianggap nyaman oleh Prabowo," kata Ujang saat dihubungi VIVAnews, Jumat, 26 Juli 2019.

Soal Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Airlangga Sebut Bakal Bahas di Internal KIM

Terkait apakah BG akan menggeser Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), Ujang berpendapat kemungkinannya tidak. Karena mereka sudah memiliki porsi masing-masing. Sudah memiliki jabatan masing-masing yang setara.

"LBP menteri. Dan BG kepala BIN yang jabatannya setingkat menteri," kata Ujang.

Gibran Akui Ada Pembicaraan soal Kemungkinan Koalisi dengan PDIP

Diketahui, dalam sejarahnya, BG pernah menjabat sebagai ajudan Megawati Soekarnoputri, saat Mega menjadi wakil presiden dan presiden pada 1999 sampai 2004. Saat itu, pangkat BG adalah komisaris besar (kombes).

Setelah itu, karier BG bisa dibilang tidak terlalu bersinar karena pada 2004-2014, kursi presiden ditempati oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Tercatat, BG hanya pernah menjabat sebagai kapolda dua kali yaitu Jambi dan Bali. Selain itu, dia sempat memimpin Lembaga Pendidikan Polri.

Barulah ketika Jokowi, yang diusung PDIP, partai pimpinan Megawati, memenangkan Pilpres 2014, karier BG ikut melesat. Dia ditunjuk sebagai calon kapolri meskipun pada akhirnya gagal karena dijerat kasus di KPK.

Setelah itu, BG masih bisa mendapatkan jabatan tinggi di kepolisian sebagai wakapolri. Sekarang ini, BG dipercaya menjadi Kepala Badan Intelijen Negara, salah satu posisi yang sangat strategis dan vital di negara ini. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya