Sindir Nasdem soal Jatah Menteri, PDIP: Seharusnya Tidak Tekan Menekan

Ilustrasi PDIP
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Anggota Dewan Pakar Partai NasDem,Teuku Taufiqulhadi soal jatah kursi menteri lebih di Kabinet Jokowi.

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Menurut Hasto, bagi PDIP dalam penyusunan kabinet harus dilengkapi dengan calon profil yang mumpuni, tidak asal saja.

"Bagi kami, menyusun kabinet harus dengan kontemplasi dilengkapi dengan kata data profile setiap calon yang ada dan Presiden punya opsi-opsi itulah yang harus dibahas," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto kepada wartawan, Kamis 1 Agustus

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

Hasto menambahkan, seharusnya peran partai tidak melakukan tekan menekan dalam penyusunan kabinet. Namun, peran partai diharapkan dapat melakukan strategi mobilisasi rakyat. Bukan menurunkan hak Prerogratif Presiden dalam memilih para menterinya.

"Seharusnya tidak ada tekan menekan di dalam penyusunan hal itu. Kalau kita bicara tentang peran partai di dalam memenangkan pak Jokowi dan Ma'ruf Amin, peran partai itu lebih upaya strategi memobilisasi rakyat," ujarnya.

Andri Arief Kritisi Luhut soal Pendukung Demokrat Minta Pemilu Ditunda

PDIP percaya Jokowi sebagai kepala negara akan menghasilkan sosok menteri kabinet berkualitas.

"Sehingga kabinet Jokowi (yang disebut) ibu Mega disebut the dream team kabinet yang mampu menyelesaikan krisis dimensi saat itu," ujarnya.

Dinamika politik menghangat pascapertemuan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa di kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat. Pertemuan ini terjadi sehari sebelum pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sejumlah elite Partai Nasdem mengisyaratkan penolakan, jika Partai Gerindra bergabung dan mendapatkan kursi menteri. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya