Rapat Kerja Perdana, Menkes Terawan dan DPR Saling Lempar Guyon

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Komisi IX DPR saling lempar guyon dalam rapat kerja perdana di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa, 5 November 2019. Ia mengaku gemetaran ketika berbicara di depan para anggota legislatif tersebut.

UU Pemilu Perlu Direvisi sebagaimana Pertimbangan MK, Menurut Anggota DPR

"Perkenalkan, nama saya Terawan Agus Putranto. Saya diminta menjadi Menkes di Kabinet Indonesia Maju. Izinkan saya mengenalkan jajaran saya," kata dia, seperti dikutip dari VIVAnews.

Sebelum mengenalkan jajarannya di Kemenkes, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP, Abidin Fikri bertanya pada Terawan. Namun, pertanyaan tersebut sifatnya nyeleneh, karena Abidin mempertanyakan suara purnawirawan jenderal bintang tiga TNI AD ini.

MK Tolak Gugatan 01 dan 03, Demokrat: Selanjutnya Pak Prabowo Butuh Penguatan di Parlemen

"Mohon izin pimpinan. Pak Menteri lagi sakit?" kata Abidin.

Terawan pun menjelaskan tak sedang dalam kondisi sakit. Tapi Ia hanya gemetaran karena rapat bersama Komisi IX DPR.

Saldi Isra Sentil DPR: Jangan Lepas Tangan dari Masalah Pemilu

"Oh saya tidak (tak sakit), hanya bergetar saja di depan (anggota Komisi IX)," kata Terawan yang disambut tawa anggota dan semua yang hadir. Abidin menduga hal ini karena Terawan terbiasa menghadapi pasien.

Ia pun meminta agar menganggap para anggota dewan yang hadir sebagai pasien. "Karena biasa menghadapi pasien, anggap saja pasien bapak biar tidak grogi, mic-nya didekatkan saja Pak," kata Abidin.

Terawan malah merespons pernyataan anggota DPR dengan jawaban yang kembali mengundang tawa. "Terima kasih, maafkan kami, karena kami juga baru pertama sekali melihat mic ini," kata dia.

Pakar metode cuci otak itu pun memaparkan visi misinya dalam bidang kesehatan. Diantaranya soal misi penanganan stunting, jaminan kesehatan nasional, membantu defisit JKN, tingginya harga obat dan penggunaan alat kesehatan produksi nasional yang belum terpakai secara maksimal.

"Untuk menurunkan angka stunting ini ada peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu. Jadi, terkait dengan beberapa kementerian lembaga lain," kata Menkes Terawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya