Jenderal Nagabonar ke Partai Demokrat: Saya Mohon Pamit

Deddy Mizwar.
Sumber :
  • VIVA/ Yasmin Karnita

VIVA – Politikus dan aktor senior Deddy Mizwar resmi meninggalkan Partai Demokrat. Ia berlabuh ke Partai Gelora (Gelombang Rakyat), yang dikomandoi oleh Fahri Hamzah dan Anis Matta.

Ditanya soal Status Keanggotaan Partai Politiknya, Gibran Bilang Begini

Pria yang dijuluki 'Jenderal Nagabonar' itu telah mengundurkan diri melalui surat resmi yang dikirim beberapa hari lalu.

"(Alasan bergabung) Ya masih partai di Indonesia. (Partai Gelora) Sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila. Tidak ada yang salah," kata Deddy, seperti dikutip dari VIVAnews.

Tangani OPM, Dewan Pembina Golkar Dukung Tindakan Tegas TNI Dorong Pendekatan Kesejahteraan di Papua

Menurutnya, Gelora sebagai partai baru memiliki harapan besar ke depan. Sebab, mereka dianggap bisa melihat perubahan yang terjadi di masyarakat serta bisa beradaptasi dengan perubahan.

"Saya juga ikut membicarakan bagaimana visi partai baru ini, sejalan," tuturnya. Ia juga mengaku selama ini memang berkomunikasi dengan Anis dan Fahri.

Dave Laksono Sebut Partainya Vladimir Putin Puji Airlangga Hartarto Menangkan Golkar di Pemilu 2024

Bahkan, komunikasi ini sudah dilakukan saat masih dalam Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi). "Saat masih Garbi kita sudah bicara. Mulai dari Garbi kita sudah bertemu," papar Deddy.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, merespons loncatnya sang Jenderal Nagabonar tersebut ke Partai Gelora. Ia menilai saat ini realitas dinamika politik memang orang gampang pindah-pindah partai.

"Pertama, fakta dan realitas, situasi di politik kita hari ini di Indonesia orang itu gampang pindah-pindah partai, itu faktanya," kata Jansen.

Menurut dia, mereka yang pindah partai memiliki motif dan tujuan masing-masing. Menurutnya, hanya Deddy yang tahu motif dan tujuannya.

"Itu hak politik Deddy Mizwar, kami hargai dan menghormatilah. Sebagai teman yang baik kami mendoakan semoga di Gelora keluarga baru, Deddy Mizwar nyaman dan keluarga baru terima dia dengan tangan terbuka," jelasnya.

Meski begitu, ia menegaskan walau tak satu partai lagi, tapi hubungan baik dan pertemanan harus dijaga. Ia mengaku memang tak mengetahui Deddy telah secara resmi mundur dari Demokrat.

"Kalau resmi mundur ya, itu kaitannya dengan surat aku tidak tahu ya. Yang tahu DPD Jabar karena dia ketua majelis pertimbangan partai di DPD Jabar," ungkap Jansen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya