Soal Sindiran Jokowi ke Surya Paloh, Jubir: Itu Humor Persahabatan

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Presiden Joko Widodo alias Jokowi sempat menyindir Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh) saat memberikan sambutan dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 Partai Golkar, beberapa waktu lalu.

Golkar: Kabinet Tidak Boleh Dibatasi karena Prerogatif Presiden

Kala itu, dia mengatakan bahwa wajah Surya Paloh yang juga menghadiri acara tersebut tampak lebih cerah dari biasanya setelah bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga bilang, pelukan antara Surya Paloh dengan ketua umum dari partai oposisi juga sangat erat.

Kendati demikian, Jokowi mengaku tak mengetahui makna dari pelukan tersebut. Dia juga menyatakan bahwa Surya paloh tak pernah memeluknya seerat itu.

Pernah Dampingi Gibran ke Papua, Bahlil Bantah Tudingan Tak Netral

Mengenai hal tersebut, Juri Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman bilang bahwa Jokowi tak punya maksud untuk menyindir Surya Paloh. Lagipula Surya Paloh pun, menurut dia, tak tersindir dengan ucapan Jokowi.   

"Enggak (tersindir). Itu humor persahabatan, sama kayak kita aja, humor," kata dia di Jakarta, Minggu, 10 nOvember 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Dia juga mengatakan bahwa ucapan yang disampaikan Jokowi bukan sebuah teguran ke Surya Paloh atau NasDem. Fadjroel menyatakan bahwa hubungan koalisi pemerintah masih kuat dan baik-baik saja hingga saat ini.

"Koalisi Indonesia Maju juga sangat-sangat kuat," ujarnya.

Sementara Surya Paloh sebelumnya sempat memberikan tanggapan soal sindiran tersebut. Dia mengaku heran bahwa pelukan dengan Sohibul Iman sebagai bentuk silaturahmi itu dicurigai.

"Tingkat diskursus ini yang paling picisan, kita rangkul silaturahmi disalahtafsirkan dengan kecurigaan. Di sisi lain, kita menganut sistem politik liberal, tapi kita berpikir konsep ortodoks dan konservatif," tuturnya.

Dia pun mengaku lelah dengan berbagai intrik dan mempertanyakan kenapa kondisi menjadi seperti ini. Surya Paloh menegaskan bahwa komunikasi politik partainya itu cair, sehingga sikap politik yang dilakukan tidak melihat apakah koalisi atau oposisi pemerintah.

"Komunikasi politik yang dijalankan NasDem adalah komunikasi politik yang begitu cair, tidak ada sekat hambatan psikologis apa pun, baik terhadap partai pengusung atau pun yang di luar pemerintah," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya