Susunan Pengurus Partai Gelora Terbentuk, Anis Matta Jadi Ketua Umum

Mahfudz Siddiq, Fahri Hamzah, dan Anis Matta
Sumber :
  • VIVA/Rifki Arsilan

VIVA – Menjelang deklarasi Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, sejumlah pengurus melakukan tasyakuran memperingati Hari Pahlawan. Selain itu, juga pengumuman susunan pengurus Partai Gelora Indonesia.

PKS Siapkan Kader Terbaik di Pilkada Sumatera Utara, Siapa Orangnya?

Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan bahwa pendeklarasian Partai Gelora masih menunggu selesainya syarat administrasi dari Kementerian Hukum dan HAM. Namun soal susunan pengurus sudah terbentuk dan dari ketua umum hingga bendahara umum pernah menjabat sebagai anggota parlemen.

"Hari ini sudah selesai diumumkan bahwa ketua umum kita (Partai Gelora) adalah Pak Anis Matta, saya wakil ketua umum, sekjennya Pak Mahfudz Siddiq, bendahara umum Pak Ahmad Riyaldi. Kami berempat memang pernah menjadi anggota DPR," kata dia di Kemang, Jakarta, Minggu, 10 November 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.

PKS: Israel Biang Kerok Instabilitas Timur Tengah dan Ancaman Perdamaian Dunia

Sementara itu, pihaknya menargetkan bahwa syarat administrasi di Kementerian Hukum dan HAM paling lambat selesai pada Desember 2019. Dengan demikian, Partai Gelora bisa dideklarasikan pada awal tahun 2020 atau Januari tahun depan.

"Menurut UU kita punya waktu dua bulan, jadi awal Januari kira-kira kalau sudah selesai, bersih, dinyatakan boleh ikut pemilu, kita agak ramai (deklarasi)," ucap Fahri.  

PKS Tak Jagokan Anies Baswedan Maju Pilkada DKI tapi Tiga Sosok Ini

Dia menambahkan bahwa Partai Gelora saat ini juga masih mempersiapkan jajaran pengurus hingga ke pelosok Indonesia. Bahkan, pihaknya telah membuat susunan pengurus regional atau wilayah.

Susunan pengurus wilayah itu, yakni M. Syahfan sebagai ketua bidang pengembangan wilayah Sumatera dan Ahmad Zairofi jadi ketua pengembangan wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Sedangkan Ahmad Zainudin menjadi ketua pengembangan wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Sementara Rofi Munawar menjadi ketua pengembangan wilayah Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara. Adapun A Faradise menjabat sebagai ketua pengembangan wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur.

Menurut Fahri, struktur pengurus ini akan terus berkembang. Bakal ada sejumlah tokoh lain yang akan bergabung dengan Partai Gelora demi penguatan struktur hingga ke daerah-daerah.

"Termasuk kemarin pendiri terus berkembang, misalnya ada Pak Deddy Mizwar. Pokoknya nanti banyak pengurus, tokoh-tokoh lain akan masuk. Kami enggak mau gembar-gembor dulu, yang penting penguatan struktur sampai ke daerah," tuturnya.

Bawa kader PKS

Sementara itu, mantan Presiden PKS Anis Matta menjelaskan bahwa pendirian Partai Gelora atas dukungan dari sejumlah kader PKS yang kecewa. Namun dia menegaskan bahwa Partai Gelora tidak bekerja dengan dasar rasa sakit hati kepada partai terdahulu.

"Kita tidak menafikan bahwa kami dulu punya konflik di PKS, tapi kami tidak bekerja dengan latar sakit hati. Dasarnya semua narasi yang kita kembangkan di sini, sudah saya kembangkan dulu sejak masih di PKS," ujarnya.

Soal jajaran pengurus Partai Gelora didominasi mantan elite PKS, dia mengaku memang membawa sejumlah kader PKS yang setia kepadanya untuk duduk dalam jajaran pengurus.

Adapun berdirinya Partai Gelora, sempat ditanggapi sinis oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief. Dia sebelumnya bilang supaya Partai Gelora mencontoh Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang merekrut orang baru, buka wajah lama.

"Tirulah PSI, mereka mengajak orang baru, mendidik sampai mengerti politik, bukan menggelorakan jalan mudah, murah, enggak mau dan lelah dengan pembajakan," ujarnya.

Menurut dia, tak mungkin ada arah baru jika kadernya adalah orang-orang lama yang tidak punya loyalitas. Bahkan, dia menyindir, jika menggoda dan mengumpulkan kader milik orang lain, maka Partai Gelora merupakan gelanggang orang rapuh.

Partai Gelora sendiri digagas oleh mayoritas mantan elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dibentuk pada 28 Oktober 2019 lalu. Partai ini merupakan transformasi dari organisasi masyarakat (ormas) gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), yang didirikan oleh Fahri dan Anis Matta pada 2017.

Sementara itu, Fahri menargetkan Partai Gelora bisa ikut dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada tahun depan. Pasalnya, menurut dia, banyak anggota Partai Gelora yang memiliki peluang untuk menjadi kepala daerah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya