Fadli Zon Ingatkan Jokowi untuk Hentikan Goreng Isu

Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVA/Lilis Khalisotussurur

VIVA – Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon, meminta pemerintah berhenti mengeksploitasi isu radikalisme dan terorisme untuk menggenjot investasi. Ia mencatat sejak Pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin dilantik, dua isu ini terus-menerus diangkat.

Jokowi Adakan Buka Puasa Bersama Menteri di Istana

"Sejak awal saya mengingatkan pemerintah untuk berhenti mengeksploitasi isu radikalisme dan terorisme. Karena, kontraproduktif untuk kepentingan jangka pendek dan panjang," kata dia, lewat akun Twitter pribadinya, @fadlizon, Senin, 18 November 2019.

Fadli Zon lalu mencontohkan bagaimana bisa menggenjot investasi atau membangun kepercayaan dunia luar jika pejabat pemerintah tiap hari berisik mengeksploitasi isu radikalisme dan terorisme.

Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng

"Perlu disadari bahwa ekonomi global saat ini sedang mengalami perlambatan. Di sebagian tempat tengah resesi. Dampaknya, cepat atau lambat, akan segera berimbas ke kita," ujarnya, mengingatkan.

KPU Sebut Gugatan Ganjar-Mahfud yang Singgung Jokowi Salah Sasaran

Fadli mengaku membaca hasil riset sejumlah lembaga konsultan, di mana pernyataan positif dari pemerintah adalah hal yang sangat mempengaruhi persepsi investor.

Mereka menilai apa yang terjadi Indonesia dari pernyataan para pejabat pemerintahnya. "Bisa kita bayangkan apa jadinya jika semua pejabat di Indonesia. Mulai dari Presiden hingga Menteri, semuanya bicara mengenai radikalisme setiap hari," jelas dia.

Namun seharusnya, lanjut Fadli, para pejabat pemerintah menyadari bahwa pernyataan-pernyataan publik mereka bisa mempengaruhi dinamika ekonomi dan efeknya bisa luas.

"Inilah yang menyebabkan kenapa tingkat ketertarikan investasi asing di Indonesia cenderung menurun. Mereka butuh kepastian, stabilitas, jaminan keamanan. Itu awalnya dari pernyataan para pejabat. Turunnya minat investasi harus kita perhatikan benar. Sebab, bisa memicu destabilisasi," tutur Fadli Zon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya