Skandal Century

Eks Direktur Pengawasan BI Kambing Hitam?

VIVAnews - Mantan Direktur Pengawasan Bank Indonesia (BI) Sabar Anton Tarihoran menjadi sorotan. Selain dituduh mencatut nama Gubernur BI Burhanuddin Abdullah, Sabar Antonjuga sudah mengakui ada kesalahan kutip dalam disposisi merger Bank Century.

Hal itu menimbulkan pertanyaan, apakah Anton dijadikan kambing hitam? "Saya belum melihat apakah dia kambing hitam atau justru dia yang mengusulkan dengan kekuatan jabatannya," kata Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Angket Century Gayus Lumbuun.

Hal itu disampaikan Gayus Lumbuun di sela pemeriksaan mantan petinggi BI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 6 Januari 2010. Menurut Gayus, Pansus belum mengetahui apakah Sabar Anton itu korban atau pelaku utama.

"Walaupun dia (jabatannya) di bawah, yang diatas mengikuti, atau dia diskenariokan," ujar politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Gayus menyebut salah satu yang jadi persoalan bagi Anton Tarihoran karena, salah menyebutkan catatan Deputi Gubernur Maulana Ibrahim menjadi Gubernur Burhanuddin Abdullah.

"Itu nanti kita lihat kesalahannya fatal atau tidak, rekayasa atau administasi yang salah," ujar dia. Menurut Gayus, tidak menutup kemungkinan Anton diundang kembali. "Kalau perlu bukan hanya kroscek, kami ingin konfrontasi," kata dia.

Mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah dalam pemeriksaan menyebut Sabar Anton telah mencatut namanya.

Pada 2 November 2009, dalam testimoni kepada auditor BPK, Burhanuddin tidak pernah memberikan disposisi yang menyatakan merger mutlak diperlukan.

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

Burhanuddin juga menyatakan telah terjadi manipulasi oleh Direktur Pengawasan I Sabar Anton Tarihoran, dalam catatan yang disampaikan kepada Deputi Gubernur Senior Anwar Nasution dan Aulia Pohan.

Selain itu, Sabar Anton juga mengakui adanya salah tulis dalam disposisi Gubernur BI Burhanuddin Abdullah yang berujung merger tiga bank menjadi Century.

"Jadi sebetulnya di sini disposisi Deputi Gubernur miss-quote dengan disposisi Gubernur," kata Sabar Anton Tarihoran saat menjawab pertanyaan Panitia Khusus (Pansus) kasus Bank Century di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 5 Januari 2010.

Dalam penulisan yang dikonsep sendiri oleh Sabar itu tertulis "memperhatikan disposisi Gubernur" yang saat itu dijabat Burhanuddin Abdullah. Seharusnya ditulis "memperhatikan disposisi Deputi Gubernur" yang dijabat Maulana Ibrahim.

"Fakta itu juga baru diketahui oleh saya sebagai mantan Direktur Pengawasan Bank I pada saat wawancara dengan BPK Oktober 2009 dan saya memberitahukan ini bukan paraf pak Gubernur," tegas Sabar Anton.


Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

ismoko.widjaya@vivanews.com

Ilustrasi diskon atau sale.

5 Promo Hari Kartini, Ada Minyak Goreng 2 Liter Cuma Rp30 Ribuan

Memperingati Hari Kartini, sejumlah brand-brand kenamaan memberikan promo menarik. Apa saja promo tersebut?

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024