Aliran Dana Century

Alamat 'Fahmi Idris' Ternyata Rumah Kosong

VIVAnews - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan aliran dana Bank Century ke sejumlah rekening dengan nama pemilik mirip tokoh dan politisi. Salah satunya rekening atas nama Fahmi Idris.

Nama itu memiliki identitas lahir tanggal 9 April 1957, dan alamat lahir di Jalan Muara Karang J-8 U/23, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Penelusuran VIVAnews, Kamis, 7 Januari 2010, alamat itu merujuk ke sebuah bangunan di sebuah kompleks perumahan elit 'Karang Indah'. Bangunan itu tak berpenghuni. Kondisinya sedang dalam tahap renovasi. Di gerbang seng tertulis pesan, "Proyek pembangunan untuk tempat tinggal."

Hadi M, salah satu petugas keamanan setempat, mengatakan, rumah itu sudah lama tak berpenghuni. Paling tidak, sejak tiga tahun lalu, saat ia mulai bekerja di kompleks 'Karang Indah', rumah itu sudah kosong. "Kosong sudah lama, lalu sempat direnovasi tapi sekarang mandek," katanya.

Mengenai pemilik rumah itu, Hadi mengatakan tidak tahu. Ia juga mengatakan tak pernah mendengar nama Fahmi Idris sebagai warga kompleks perumahan mewah itu. "Yang pasti mayoritas warga di sini keturunan Tionghoa," ujarnya.

Nama Fahmi Idris mirip dengan mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan sekaligus politisi Partai Golkar. Namun, jika dicocokkan identitasnya, keduanya adalah sosok berbeda. Sebab, politisi Fahmi Idris memiliki identitas lahir di Jakarta, 20 September 1943, dan alamat tinggal di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan.

Politisi Fahmi Idris merasa namanya dicatut dalam kasus Bank Century. Politisi Golkar itu meminta polisi menyelidiki siapa Fahmi Idris yang disebut PPATK. "Saya merasa dirugikan. Saya meminta polisi menyelidiki, mencari tahu siapa nama itu." ujarnya.

PPATK juga telah melakukan klarifikasi ke bank untuk mencocokkan data temuannya dengan identitas sejumlah politisi yang memiliki nama sama. Selain Fahmi Idris, sejumlah penerima aliran dana Bank Century yang memiliki nama mirip tokoh dan politisi adalah Megawati, Sri Mulyani, Hadi Utomo, dan Fran Seda. "Setelah kami klarifikasi ternyata bukan tokoh partai yang kami maksud," ujar Ketua PPATK Yunus Husein. Namun, Yunus menegaskan masih akan mendalami itu.

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia
Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting

Ambisi Tim Bulutangkis Indonesia Raih Juara Piala Thomas dan Uber 2024

Optimisme kemenangan dirasakan timnas Indonesia untuk merebut kembali piala di turnamen bergengsi Piala Thomas dan Piala Uber 2024

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024