Sosok Firli Bahuri, Ketua Baru yang Pernah Ditolak 500 Pegawai KPK

Kapolda NTB Brigjen Firli jadi Deputi Penindakan KPK
Sumber :
  • Tribratanews

VIVA – Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik lima pimpinan KPK periode 2019-2023 di Istana, Jumat, 20 Desember 2019, sore.

Kasus Pemerasan Firli Bahuri Mandek, Kombes Ade Safri: Pasti Tuntas

Pimpinan yang terpilih adalah Ketua, Firli Bahuri, dan empat Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar, Alexander Marwata, Nurul Ghufron dan Nawawi Pomolango.

Dihimpun dari sejumlah sumber, Komisaris Jenderal Polisi, Firli Bahuri, saat ini menjabat sebagai Analisis Kebijakan Utama Baharkam Polri, setelah 18 hari menjabat sebagai Kabaharkam Polri yang diangkat dari Kapolda Sumatera Selatan.

Polisi Mandek Proses Kasus Pemerasan SYL, di Mana Firli Bahuri Sekarang?

Firli lahir di Lontar, Muara Jaya, Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan pada 8 November 1963. Firli Bahuri adalah sosok yang sempat menuai kontroversi dan jadi sorotan di masyarakat sejak tahapan seleksi calon pimpinan (capim) KPK.

Selain itu, sebanyak 500 pegawai KPK telah menandatangani penolakan Firli Bahuri yang saat itu masih mengikuti tes capim untuk menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023.

Eks Ajudan SYL Ungkap Firli Minta Uang Rp50 Miliar, Apa Kabar Berkas Kasus Pemerasan di Polri?

Filri juga disebut melakukan pelanggaran etik saat masih menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK. 

Dikutip dari website KPK, Firli memiliki harta kekayaan sekitar Rp18,2 Miliar. Harta tersebut berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 29 Maret 2019.

Firli pernah menjadi ajudan Wakil Presiden RI Boediono. Beberapa jabatan lainnya ia emban seperti Wakapolda Banten, Karopaminal Divpropam Polri, Kapolda Banten, Karodalops Sops Polri, Wakapolda Jawa Tengah, Kapolda Nusa Tenggara Barat, dan Deputi Penindakan KPK.

Dia menempuh pendidikan di Akabri (1990), Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (1997), Sespim (2004), dan Lemhannas PPSA (2017). 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya