VIVAnews - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir mencurahkan isi hatinya lewat puisi. Puisi sindiran itu dibacakan di hadapan sekitar 2.000 orang peserta Kongres III PAN di Batam.
Puisi itu dibacakan Bachir saat didaulat memberikan sambutan dalam pembukaan di Kongres PAN, Sport Hall Tumenggung Abdul Jamal, Batam, Kamis 7 Januari 2010.
Bachir dalam sambutannya membawakan puisi selama sepuluh menit, bertema semangat reformasi. Intinya mempertanyakan apa yg telah terjadi.
Partai yang berlambang cahaya ternyata membuat kedinginan seorang 'aku' yang dimetafora oleh Soetrisno Bachir sebagai dirinya. Isinya, menggambarkan kesendirian yang dirasakan Soetrisno. Entah kesendirian saat kapan dan dimana.
Ini penggalan puisi sindiran yang dibacakan Bachir:
Cahaya matahari memang masih bersinar
Tapi, semua Ngumpet dan sembunyi di balik dinding dan rumah-rumah
Semua merasa lebih nyaman menggunakan payung dan berlindung di Dalam istana
Agar terhindar dari cahaya matahari. Aneh-Aneh.
Aku merasa kedinginan di tengah pijar matahari
Aku Menggigil nggak bisa mengerti
Bagaimana ini
Apa yang Tengah terjadi
Peserta yang memadati sport hall pun berdiri dan bersorak serta memberi tepuk tangan setelah mendengar kata 'Tidak' dari Bachir.
Seperti diketahui, dalam Pemilu Presiden lalu PAN dilanda isu pecah belah. Soetrisno Bachir merapat ke kubu Megawati-Prabowo, Hatta Rajasa menjadi Ketua Tim Sukses SBY-Boediono, dan Drajad Wibowo ke kubu JK-Wiranto.
ismoko.widjaya@vivanews.com