Penyebab Kemenkumham Tak Bisa Lacak Harun Masiku

Menkumham Yasonna Laoly.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, menduga informasi kepulangan tersangka suap Harun Masiku di Bandara Soekarno-Hatta yang kemudian diberitakan oleh media Tempo diperoleh dari kamera pengawas milik PT Angkasa Pura II. Ia meyakini, kesimpangsiuran data yang disampaikan anak buahnya murni kesalahan sistem.

Reynhard Silitonga Dapatkan Jabatan Baru di Kemenkumham

Hal itu menjawab pertanyaan Anggota Komisi III DPR Benny K. Harman soal perbedaan data yang dimiliki Tempo dengan jawaban pihak imigrasi.

"Makanya saya usulkan Pak Ketua (rapat kerja) kita panggil itu, siapa tadi CCTV itu, Angkasa Pura. Harusnya kita panggil, yang benar itu mana?" kata Benny saat rapat kerja di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 24 Februari 2020.

Gandeng Kejaksaan dan Imigrasi, Bea Cukai Siap Optimalkan Pengawasan

Yasona kemudian menjelaskan bahwa data CCTV yang merekam kepulangan Harun Masiku adalah milik Angkasa Pura (AP). Namun pihak AP menolak memberikan rekaman CCTV itu kepada Kementerian Hukum dan HAM. 

"Jadi data yang CCTV ini ada di Angkasa Pura, bukan di imigrasi. Supaya jelas. Jadi, data Angkasa Pura menunjukkan. Mereka (Tempo) memungkinkan ke Angkasa Pura, minta," jawab Yasonna.

Hasto PDIP Dikritik Eks Aktivis 98 Gegara Ibaratkan Gibran dengan Sopir Truk

Yasonna mengatakan bahwa saat Tempo mempublikasikan berita soal kejanggalan pulangnya Harun, pihaknya langsung berusaha meminta rekaman utuh kepada pihak Angkasa Pura.

"Kita minta surat resmi pada waktu itu ke terminal dari Kakanim, minta dengan resmi, tidak diberikan dengan alasan libur. Makanya kita heran kok Tempo bisa dapat. Mungkin diambil pada waktu masa kerja," kata Yasonna.

Selain itu kepulangan tersangka kasus suap itu karena sempat tak terekam imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Yasonna mengatakan kesimpangsiuran kepulangan caleg PDI Perjuangan itu murni keteledoran dan kelemahan pada sistem IT.

menurut dia, kekeliruan ini dimungkinkan lantaran transisi sistem yang tengah dibangun oleh kementeriannya. Diutarakannya, persoalan sistem informasi manajemen keimigrasian atau dikenal SIMKIM sudah sejak lama ingin dibenahi sejak menjadi menteri.

"Sejak saya jadi Menteri dan saya pastikan waktu transisi saya katakan ke jajaran, saya tidak mau cawe-cawe. Yang penting you deliver," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya