VIVAnews - Rapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, tadi malam membahas penyikapan terhadap wacana penggabungan partai itu.
Ada tiga opsi yang sempat mengemuka dalam rapat tersebut. Opsi pertama, bergabung dengan Muhaimin cs (muktamar ancol) dengan konsekuensi bahwa keputusan ini tidak menghormati Gus Dur.
"Karena Muhaimin cs terbukti tidak mengakui Gus Dur sebagai Ketua Dewan Syuro PKB hingga akhir hayat beliau," ujar Juru Bicara PKB Gus Dur, Imron Rosyadi Hamid, kepada VIVAnews, Selasa 12 Januari 2010.
Kedua, tetap berjuang merebut pengakuan PKB, tetapi energi umat habis karena terus berkonflik.
Sementara opsi ketiga adalah membuat kendaraan baru untuk menampung massa pro Gus Dur yang secara mayoritas menguasai konstituen PKB.
Rapat mempertimbangkan tiga opsi ini harus dilakukan karena dianggap paling sedikit mudharatnya.
Rapat tadi malam juga menyikapi banyaknya dukungan yang masuk ke keluarga Ciganjur yang jumlah lebih dari 100 orang, seperti kyai dari Jawa, Sumatera dan Indonesia Timur, yang siap memback up dan siap mendesak PKB Gus Dur untuk segera dideklarasikan.
Dukungan ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dukungan yang muncul dari komunitas non muslim dan tiong hoa. Rapat akhirnya memutuskan membentuk tim kecil setelah peringatan 40 hari wafatnya Gus Dur.
Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat
Amnesty International menyoroti beberapa hal yang menunjukkan semakin buruknya situasi HAM di Indonesia, di mana represi atas kebebasan sipil sering terjadi.
