Alasan Video Marah-marah Jokowi Baru Diunggah Setelah 10 Hari Rapat

Rapat Kabinet
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Pihak Istana Kepresidenan melalui Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin menjelaskan alasan video rapat tertutup yang dihadiri para menteri akhirnya baru dipublikasi secara luas pada Minggu, 28 Juni 2020 kemarin.

Prabowo dan Gibran Bakal Temui Jokowi Nanti Malam

Video Presiden Jokowi yang sempat mencak-mencak terhadap kinerja anak buahnya perlu diketahui masyarakat. Bahkan kepala negara mengancam bisa mencopot jabatan para menteri jika kinerjanya masih lamban di tengah pendemi Corona yang serba butuh kecepatan.

"Banyak hal yang baik dan bagus untuk diketahui publik sehingga kami meminta izin kepada Bapak Presiden untuk mempublikasikannya. Makanya baru di-publish hari ini (kemarin Minggu)," kata Bey pada Senin 29 Juni 2020.

Sri Agustin, Nasabah Mekaar yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

Dia menyatakan, awalnya sidang kabinet paripurna bersifat tertutup pada 18 Juni 2020 lalu. Video dipublikasikan 10 hari kemudian yakni pada Minggu 28 Juni 2020.

Pihak Sekretariat Presiden pun tutur Bey menyatakan butuh waktu yang panjang meneliti kembali pernyataan tersebut.

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

"Kami pelajarinya agak lama juga, pelajari berulang-ulang," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo meminta para menterinya bekerja lebih keras lagi untuk masyarakat di masa pandemi Corona COVID-19. Ia menyebut situasi saat sekarang sudah semestinya diatasi dengan langkah-langkah yang luar biasa atau extraordinary. Jokowi bahkan mengultimatum akan reshuffle kabinet bila hal itu dibutuhkan.

Dalam rapat itu, Jokowi tampak meninggi nada bicaranya. Ia meminta jajaran kabinetnya mempunyai satu kesamaan pikiran bahwa saat ini dalam situasi krisis. Karena itu ia menegaskan agar para kabinetnya bekerja keras.

"Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," kata Jokowi dalam video rapat Kabinet tanggal 18 Juni 2020, di Istana Negara sebagaimana diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu, 28 Juni 2020.

Baca juga: Seperempat Jumlah Orang Positif Corona Dunia Ada di Amerika Serikat
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya