SBY-Boediono Tak Memuaskan

Tifatul: Kinerja Pemerintah Tertutup Century

VIVAnews - Menkominfo Tifatul Sembiring mengakui pemerintah perlu memperhatikan hasil survei terbaru soal tingkat kepuasan publik terhadap pasangan SBY-Boediono. Hasil survei IndoBarometer terbaru, masyarakat kian tidak puas dengan kinerja dua pimpinan ini.

Dari survei yang digelar 8-18 Januari 2010 tersebut, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden SBY turun menjadi 75 persen, dan terhadap Wapres Boediono turun menjadi 40 persen, dari sebelumnya yang mencapai 90 persen. Kemerosotan itu diduga akibat banyaknya keinginan masyarakat yang belum terpenuhi.

"Hal ini perlu diperhatikan agar pemerintah dapat mengelola kinerjanya lebih baik ke depan," kata Tifatul dalam diskusi Trijaya bertema '100 Hari Kabinet' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat. Turut hadir dalam diskusi tersebut M Qodari, Direktur Eksekutif IndoBarometer, sebagai pihak yang menyelenggarakan survei.

Tifatul mengingatkan, 100 hari pertama kabinet bukanlah jaminan bahwa seluruh permasalahan bangsa dapat selesai. "Seratus hari pertama sebenarnya adalah gebrakan untuk meningkatkan reputasi. Tapi di sisi lain, kasus Bank Century ternyata menutupi program pemerintah," ujar Tifatul.

Kasus Century, kata Tifatul, sebenarnya tidak lantas membuat kinerja menteri-menteri kabinet terganggu. Terkait merosotnya kepuasan publik terhadap Presiden dan Wapres, Tifatul menganggapnya sebagai hal yang biasa walaupun patut diwaspadai.

"Opini publik kan up and down (naik-turun) tergantung pasokan info," kata Tifatul. Bila informasi tidak seimbang, sambung Tifatul, maka persepsi publik juga menjadi tidak seimbang. Oleh karena itu, Tifatul mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyeimbangkan informasi publik.

"Saya hanya ingin informasi yang berimbang. Itu saja," sahut Tifatul. Penggemar twitter ini menekankan, selain hal-hal negatif seperti debat kusir politisi, ada juga hal-hal positif yang kurang diketahui publik. Ia pun menambahkan, program 100 hari pemerintah merupakan pondasi bagi keseluruhan bangunan lima tahun ke depan. "Nah, pondasi memang tidak kelihatan, tapi fungsinya penting," tegas Tifatul.

Sementara itu, Qodari memaparkan, fokus utama perhatian masyarakat terhadap kinerja pemerintah masih tetap seputar program ekonomi. "Selanjutnya program pemberantasan mafia hukum dan reformasi pendidikan," ungkap Qodari. Ketiga hal itu, menurutnya, dirasa publik lebih menyentuh kehidupan sehari-hari mereka dibanding program-program lainnya.

Viral Jeam Kelly Sroyer Dikeplak Shin Tae-yong, Ternyata Gegara Ini
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024