Arteria Dahlan, Anggota DPR Yang Terhormat Didesak Minta Maaf

Anggota DPR RI Arteria Dahlan
Sumber :

VIVA – Anggota DPR dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan dikecam karena kelakuannya yang membentak ekonom senior Emil Salim dalam program acara stasiun televisi. Teri, sapaan akrab Arteri diminta menyampaikan maaf kepada Emil Salim.

Sempat Tanggapi Kabar Kencan Han So Hee dan Ryu Jun Yeol, Hyeri Minta Maaf

"Saya mendesak Arteria Dahlan sebagai anggota DPR yang terhormat untuk meminta maaf pada Prof Emil Salim," kata Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono, dalam keterangannya, Kamis malam, 10 Oktober 2019.

Poyouno menyayangkan dengan kejadian ini Teri dinilai sebagai politikus muda namun punya pemikiran dangkal. Bagi dia, permintaan Teri ke figur senior seperti Emil bersifat wajib. "Wajib dan jangan sampai Arteri sebagai anak muda dianggap orang yang punya pemikiran dangkal," jelas Poyuono.

Sempat Emosi, Suami Siti Badriah Minta Maaf ke Pihak Playground, Akui Tak Tahu SOP-nya

Dia pun berpandangan dalam persoalan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) tentang KPK jangan hanya melihat dari kajian hukum. Ia bilang, dalam Perppu KPK mesti dikaji secara sosial budaya, politik, dan ekonomi.

"Karena sebuah UU atau peraturan akan punya dampak sosial, politik dan ekonomi jika sudah diterbitkan," tuturnya.

Pj Gubernur Kalbar Minta Maaf Soal Ajakan Dukung Capres yang Pro IKN

Kemudian, terkait Emil Salim, ia menilai figur ekonom senior tersebut punya kapasitas dalam menyampaikan pandangan. Poyuono tak setuju dengan anggapan Teri jika Emil tak punya kompetensi dan di luar konteks dalam bicara UU KPK.

"Prof Emil Salim itu berlatar seorang ekonom di mana revisi UU KPK itu sangat berbahaya bagi perekonomian Indonesia yang akan dijangkiti virus-virus korup yang menyebabkan high cost economy yang tentu akan membuat masyarakat kehilangan haknya untuk hidup sejahtera," ujar Poyuono.

Dia menyindir Teri yang berlatarbelakang pengacara dengan berbasis hukum seharusnya paham dengan filosofi tentang UU.

"Hal ini sangat mengecewakan ya bagi saya pengetahuan seorang Arteria Dahlan dalam menyikapi pendapat Prof Emil Salim yang mendukung Perppu UU KPK," tuturnya.

Baca: Arteria Dahlan: Emil Salim Menghina dan Menistakan DPR

Politisi PDIP, Arteria Dahlan, dan Ekonom Emil Salim

Video viral memperlihatkan Arteria membentak dan menunjuk-menunjuk Emil Salim di acara Mata Najwa episode "Ragu-ragu Perppu", Rabu malam, 9 Oktober 2019.  Arteria terlihat berbicara dengan nada tinggi dan berkali-kali memotong pembicaraan Emil Salim.

"Jangan...Prof nanya saya bebas korupsi atau tidak, saya yakin. Jangan digeneralisir, Anda bisa jadi menteri karena proses politik di DPR, Pak jangan salah," ujar Arteria dengan suara meninggi. Dia yang awalnya duduk memajukan badannya sambil menunjuk Emil.

Ketika Emil ingin melanjutkan bicaranya. Arteria kembali mendebatkan pernyataan Emil. Hingga akhirnya moderator Najwa Shihab menegur Arteria. "Sebentar, sebentar kita dengarkan. Anggota DPR juga memberi contoh ke rakyat dengan cara mendengarkan secara baik," ujar Najwa sebagai moderator.

Kelakuan Arteria ini dikecam warganet. Politikus PDIP itu dinilai tak sopan terhadap Emil sebagai figur sepuh.

Respons Arteria

Teri menjelaskan kejadian adu argumennya dengan Emil Salim. Ia membantah telah emosi dengan membentak-bentak Emil.

"Tidak emosi. Saya hanya sayangkan seorang tokoh senior yang saya hormati, dimanfaatkan untuk mengutarakan hal-hal yang sebenarnya di luar kapasitas beliau," kata Arteria ketika dikonfirmasi, Kamis 10 Oktober 2019.

Baca: Rocky: DPR Tugasnya Menggonggongi Presiden, Bukan Menyalak ke Rakyat

Dia mengaku awalnya sudah sangat sopan. Namun, dia kemudian menilai pendapat Emil terkait muatan UU KPK banyak kekeliruan.

"Prof Emil yang notabene tidak berlatarbelakang hukum dan beliau tidak memahami dengan benar materi muatan yang ada di revisi UU KPK, tiba-tiba berpendapat banyak kelirunya," ujarnya.

Dia pun sudah coba mengklarifikasi kekeliruan tersebut. Namun, kata Teri, justru Emil yang telah menista institusi Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR.

"Sudah dicoba untuk diklarifikasi tapi justru menyerang kehormatan, tidak hanya menghina bahkan menista kami, tapi juga institusi DPR," kata Teri.

Baca: Heboh Arteria Dahlan, Ucapan Kemenag Bangsat Sampai Bentak Emil Salim

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya