Gelar Rapimnas, BM PAN Soroti Isu Radikalisme dan Ekonomi

Sekretaris Jenderal BM PAN, Achmad Qayyimel Alofi.
Sumber :
  • Dok. BM PAN.

VIVA - Dewan Pimpinan Pusat Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Jakarta Selatan pada 28 sampai 29 November 2019. Mereka akan membahas sejumlah agenda antara lain Kongres PAN maupun isu nasional lainnya.

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

"Sikap BM PAN terhadap Kongres PAN yang digelar Maret tahun 2020, adalah tetap pada semangat menegakkan kehormatan partai yang searah dengan cita-cita dan harapan pendiri partai, ayahanda Amien Rais. Dalam rangka mewujudkan cita-cita sosial PAN," kata Sekretaris Jenderal BM PAN, Achmad Qayyimel Alofi, kepada wartawan, Rabu, 27 November 2019.

Alofi menuturkan BM PAN juga akan menyoroti tiga hal lainnya dalam rapimnas nanti yaitu soal deradikalisasi, reformasi birokrasi, dan penyelesaian terhadap stagnasi ekonomi.

BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 1,36 Triliun

Soal deradikalisasi, dia mengatakan pemerintah harus menjelaskan secara adil terminologi radikalisme sehingga jangan sampai deradikalisasi hanya dialamatkan ke kelompok agama atau khalaqah agama dan pada akhirnya umat atau kelompok agama tertentu tidak nyaman dalam menjalankan aktivitas keagamaan.

"Karena, setiap saat merasa diintai oleh aparat dengan tuduhan radikalisme atau identik dengan simbol-simbol radikalisme yang dilabelkan," kata dia.

Menko Airlangga Bertemu Menteri Singapura Bahas KEK hingga Kerja Sama Ketenagakerjaan

Alofi juga meminta pemerintah lebih fokus pada fungsi pelayanan birokrasi dan prestasi melalui penyerapan anggaran yang produktif. Menurutnya, itu lebih baik ketimbang ikut bermain-main dalam teori konspirasi.

Kemudian, dia berpendapat sebaiknya pemerintah fokus pada masalah stagnasi ekonomi, menggenjot pertumbuhan ekonomi agar tidak terkoreksi oleh kondisi ketidakpastian global dan perang dagang. Serta menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkulitas.

"Di mana berdampak pada penyerapan tenaga kerja kita agar pasar tenaga kerja dalam negeri tidak didominasi oleh TKA," ujarnya.

Alofi menuturkan BM PAN tetap mendorong kader-kader terbaik untuk ikut dalam suksesi kepemimpinan di daerah masing-masing melalui momentum Pilkada 2020, baik sebagai calon gubernur, calon bupati atau walikota. Dia mengungkapkan sejak Pemilu 2009-2019, mereka telah memasok kader-kader potensial dalam jabatan pemerintahan, baik eksekutif dan legislatif.

"Dari sekian kader-kader yang ikut dalam kontestasi pilkada dan maupun pemilu legislatif, banyak yang terpilih baik sebagai bupati/walikota dan DPR/DPRD," katanya.

Terakhir, dia menambahkan bahwa rapimnas bertujuan untuk konsolidasi organisasi, menyatukan seluruh barisan BM PAN demi menjaga kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam berbagai dinamika politik, baik internal maupun eksternal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya