Kabareskrim: Testimoni Susno Salah Tafsir

VIVAnews - Testimoni Komisaris Jenderal Susno Duadji menyebut-nyebut penghentian kasus Century karena akan ada pelantikan Wakil Presiden. Dan bisa menimbulkan kehebohan. Polri menilai, itu salah tafsir.

"Saya kira itu salah penafsiran. Kasus bank kolaps itu kita tidak menangani, tapi disebut ada kaitan dengan KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan. Bagaimana mungkin?" kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Jenderal Ito Sumardi, Jakarta, Senin 1 Februari.
Menurut Ito, kasarnya, Polri tidak peduli bila Bank Century itu mengalami kolaps. Polri hanya fokus pada fakta-fakta yang ditemukan, seperti kasus penipuan dan penggelapan dana nasabah.

"Ini perlu dibedakan. Kasus Century sebelum dan setelah bailout. Yang ditangani polisi sebelum bailout, soal penipuan, penggelapan dana nasabah century yang membeli reksadana Antaboga. Jadi tidak ada kaitan dengan bailout Century," tegas Ito.

Seperti diketahui, dalam testimoni itu, Susno Duadji menyebut penyidikan kasus Century dihentikan karena ada persiapan pelantikan Wakil Presiden.

"Ada di antara anggota KSSK saat itu yang sedang mengikut Pemilu Wakil Presiden, kemudian menang sehingga menunggu persiapan pelantikan Wakil Presiden, yang tentunya kalau langsung disidik akan terjadi kehebohan, walaupun sebenarnya untuk membuktikan adanya korupsi dalam kasus penyertaan modal dari LPS senilai Rp 6.762 triliun ke Bank Century tidak terlalu sulit."

Hattrick! Pendeta Gilbert Dilaporkan Lagi soal Penistaan Agama ke Polda Metro

ismoko.widjaya@vivanews.com

Sekretaris Jenderal DPP PKS Habib Aboe Bakar

Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang

Partai Keadilan Sejahtera, siap menggelar karpet merah untuk Prabowo Subianto, Presiden terpilih Pilpres 2024. Itu akan dilakukan jika Prabowo hadir di halal bi halal PKS

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024