Pendukung Anies Sebut Politikus PKPI Gendeng

Pendukung Anies, Geisz Chalifah, mendebat politikus PKPI, Teddy Gusnaidi.
Sumber :
  • Youtube Indonesia Lawyers Club, tvOne.

VIVAnews - Pendukung Gubernur Anies Baswedan, Geisz Chalifah, menanggapi pernyataan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi yang menyerang Anies. Dia menyebut apa yang disampaikan Teddy hanya asumsi.

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

"Dulu tidak banjir, sekarang banjir. Dulu tidak banjir adalah asumsi. Sekarang banjir itu asumsi," kata Geisz di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), di tvOne, semalam.

Geisz menegaskan bahwa data bicara lain. Dulu 790 RW yang kebanjiran, sekarang 392. "Itu data dan fakta gitu lho," katanya.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

"Jadi mau bahas apa kita? Mau bahas asumsi atau data?" lanjutnya.

Geisz juga menanggapi tudingan atau sindiran soal Anies tidak bekerja. Dia menyatakan bahwa Anies sejauh ini sudah mendapatkan 40 lebih penghargaan.

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan

"Anies tidak bekerja, Sekjen PSI teriak-teriak jegal Anies, jegal Anies. Jangan sampai jadi 2024. Gimana orang nggak bekerja kok dijegal. Kalau nggak kerja ya diemin aja," katanya.

Terkait dengan reklamasi, Geisz menyatakan di dalam 23 kampanye Anies adalah dihentikan. Tapi yang sudah jadi tiga pulau, dipergunakan untuk umum.

"Bukan dibongkar. Kalau mau baca sesuatu lihat di dalam kampanyenya. Ada tertulis, data jelas. Jangan kita berilusi sendiri, mengkritisi sendiri ilusi kita. Itu gendeng namanya," katanya.

"Kalau mengkritik kan sesuatu yang ada datanya. Datanya di 23 janji kampanye," tambahnya lagi.

Geisz menegaskan tiga pulau reklamasi yang sudah jadi itu diteruskan, tapi untuk kepentingan masyarakat. Yang lain yang belum dibangun itu disetop.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya