Heboh Pakai Baju Gubernur Idiot, Abu Janda: Cuma Ikut-ikutan Tren
- Twitter Permadi Arya @permadiaktivis
VIVA –Viral di media sosial terkait sejumlah orang yang menggunakan baju bertulis Governor is an Idiot yang diduga untuk menyerang Gubernur DKI Anies Baswedan. Munculnya baju ini masih terkait polemik banjir Jakarta.
Salah seorang yang kerap menggunggah baju itu adalah pegiat media sosial Permardi Arya alias Abu Janda. Baju berwarna hitam bertuliskan My Governor is an Idiot dengan arti gubernur saya idiot.
Permadi mengaku memakai baju itu karena hanya ikut-ikutan. Kata dia, awal yang memakai baju itu adalah seorang perempuan dan membuatnya terinspirasi untuk mengikutinya.
Ia pun memberikan foto seorang perempuan yang diperkirakan berusia 42 tahun lebih dengan mengenakan baju My Governor is an Idiot yang berjalan di tengah genangan banjir.
"Ikutan ibu-ibu itu. Yang makai kan juga bukan cuma saya," kata Permadi saat dikonfirmasi VIVAnews, Jumat malam, 28 Februari 2020.
Permadi juga tak mau ambil pusing dengan kritikan dari sejumlah pihak seperti politikus PKS Mardani Ali Sera. Sebelumnya, Mardani menyindir cara Abu Janda itu memancing kegaduhan. Apalagi, kata Mardani, istilah idiot pernah menjerat politikus Gerindra sekaligus musisi Ahmad Dhani ke ranah pidana.
"Saya cuma ikut-ikutan tren. Lagian asumsi siapa yang saya maksud. Saya enggak enggak pernah nyebut merek," tutur Permadi.
Dalam foto yang beredar di media sosial, Permadi bersama sejumlah orang tampak mengenakan baju tersebut. Ia juga pernah menggunggah di akun Twitternya mengenakan baju tersebut seorang diri sambil duduk.
Tak lama baju My Governor is an Idiot beredar di media sosial, muncul baju bertulis My President is an Idiot. Baju ini diduga sebagai respons balasan terhadap Permadi Arya Cs yang kerap menyerang Anies Baswedan di media sosial.
Salah seorang yang mengkritisi kelakuan Permadi Cs menggunakan baju tersebut adalah Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Ia menyoroti kemunculan kedua baju itu termasuk 'My Governor is an Idiot' hanya memunculkan kegaduhan.
"Teknik komunikasi seperti gambar dikiri tidak patut, krn terbukti menimbulkan ide kontra sebelah kanan. Yg kiri bersifat lokal, yg kanan bisa jadi menasional. Ini yg membuat gaduh," demikian tulis Mardani di akun Twitternya, @MardaniAliSera yang dikutip VIVAnews, Jumat, 28 Februari 2020.
Mardani mengingatkan kata idiot pernah mengantarkan Dhani ke ranah pidana. Dhani divonis gara-gara ujaran idiot yang disampaikan di Surabaya pada awal 2019. Eks caleg Gerindra itu dijerat pasal ujaran kebencian dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
"Padahal kata Idiot membuat Ahmad Dani dipenjara. Dengan alasan apapun sudahi cara2 tdk patut," tambah Mardani dalam cuitannya.
