Jadi Calon CEO Ibu Kota Baru, Ahok Disindir Anak Emas Jokowi

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hiro

VIVA – Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali mencuat. Kali ini, Komisaris Utama PT Pertamina itu masuk bursa calon Ketua Badan Otorita Ibu Kota Baru bersama tiga nama lainnya.

Survei LSI: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik 76,2 Persen

Munculnya nama Ahok pun disorot Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera. Ia menyindir agar Jokowi selaku kepala negara bisa bijak dalam hal ini.

"Pak Jokowi mesti bijak. Jangan ada kesan Pak Ahok itu anak emas," kata Mardani, Selasa malam, 3 Maret 2020.

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Dia menyinggung saat Ahok diisukan calon kuat Komisaris Utama Pertamina. Muncul pro dan kontra terhadap figur Ahok. Suara kontra menolak karena rekam jejak kader PDIP itu.

Menurutnya, masih banyak figur yang amanah dan layak ditempatkan sebagai calon pimpinan ibu kota baru. Tak harus memaksakan sosok eks Gubernur DKI Jakarta yang kontroversi tersebut.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

"Masuk Pertamina saja ramai. Sayang kalau modal sosial masyarakat terbuang. Masih banyak pribadi lain yang kuat dan amanah," sebut Mardani.

Namun, kabar Ahok jadi CEO Ibu Kota Baru juga punya suara dukungan. Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mendukung Ahok sebagai pimpinan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Menurutnya, figur Ahok yang keras cocok memimpin Ibu Kota baru.

Ferdinand bahkan meminta Jokowi segera merealisasikannya. Bagi dia, Ahok merupakan sosok tepat lantaran proyek Ibu Kota baru mesti mengurusi anggaran dengan jumlah besar.

"Karakternya yang keras, meledak bagus untuk mengurusi pembangunan dengan anggaran ratusan triliun," demikian cuitan Ferdinand di akun Twitternya, @ferdinandhaean2 yang dikutip Selasa, 3 Maret 2020.

Presiden Jokowi sebelumnya mengakui Ahok sebagai salah satu nama berpotensi ditunjuk memimpin Ibu Kota baru.

Mantan Bupati Belitung Timur itu masuk dalam bursa calon yang akan memimpin pembangunan di Ibu Kota baru, bersama tiga nama lainnya.

"Jadi, untuk otoritas Ibu Kota negara kita memang akan segera tandatangani perpres di mana di situ nanti ada CEO-nya. CEO-nya sampai sekarang belum diputuskan dan akan segera diputuskan insya Allah dalam minggu ini," ujar Jokowi, di Istana Merdeka Jakarta, Senin 2 Maret 2020.

Setidaknya ada empat nama yang disiapkan untuk memimpin pembangunan Ibu Kota negara ini. Selain Ahok, ada nama Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro.

Selanjutnya, kandidat lain yang dipertimbangkan adalah Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero), Tumiyana. Lalu, kandidat terakhir adalah Bupati Banyuwangi, Azwar Anas.

Pemerintah menetapkan lahan Ibu Kota yang baru di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim. Diproyeksikan Ibu Kota baru akan dibangun pada 2020. Pun, ditargetkan rampung pada 2024 sekaligus dengan proses kepindahan para aparatur sipil negara (ASN).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya