Gatot Dikritik Bisa Bijak, Tak Usah Cari Panggung

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

VIVA – Pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo terkait seruan agar salat jemaah di tengah wabah Corona Covid-19 masih disorot. Gatot dikritik kurang bijak dan peka menyampaikan nasihat.

4 Kejanggalan Pembangunan Masjid yang Diinisiasi Daud Kim, Ternyata Tanahnya Belum Hak Milik ?

Pengamat intelijen senior Suhendra Hadikuntono menyindir selain kurang peka, Gatot dicap cari panggung. Menurutnya, tak tepat menyampaikan saran kontroversial di tengah meningkatnya jumlah positif corona yang saat ini sudah 369 orang.

"Mungkin dia punya kepentingan politik, tapi tidak selayaknya mencari panggung dan membuat narasi yang berpotensi memperkeruh situasi. Tunjukkan sikap negarawan yang bijak," kata Suhendra, dalam keterangannya, Jumat 20 Maret 2020.

Profil Daud Kim YouTuber Korea yang Dituding Bangun Masjid Hanya Demi Konten

Dia bilang saran Gatot kontra produktif dan bukan membantu dengan solusi terkait penyebaran corona. Suhendra menuturkan saat ini yang diperlukan adalah memberikan kontribusi untuk mencegah penularan corona.

"Sangat kontraproduktif dengan upaya pemerintah yang saat ini berjibaku menangani penyebaran Covid-19," ujar Suhendra.

Video Detik-detik Muazin Mengubah Lafaz Azan saat Hujan Badai di Dubai, Serukan Sholat di Rumah

Terkait klarifikasi Gatot yang mengkritisi belum ada penutupan tempat hiburan, ia tak mau ambil pusing. Kata dia, seharusnya sebagai purnawirawan jenderal dengan jabatan Panglima TNI, Gatot memperlihatkan sikap bijaksana dan hati-hati.

"Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa terkait ibadah, ya sudah itu yang jadi acuan. Ini yang harus dipahami untuk keselamatan masyarakat," jelasnya.

Disorot, Gatot Nurmantyo pun menjelaskan pernyataan unggahannya di Instagram dua hari lalu terkait ajakan ramaikan masjid di tengah wabah corona. 

Bagi dia, hal tersebut tak ada yang salah lantaran pemerintah belum mengambil sikap untuk menutup semua pusat perbelanjaan yang dianggapnya berpotensi jadi penyebaran virus mematikan itu.

"Hal ini juga dilandasi fakta bahwa pemerintah belum melarang kegiatan masyarakat di mall, tempat hiburan dan sarana publik lain, yang dalam pemahaman saya berarti secara umum pemerintah masih dapat sepenuhnya menggendalikan penyebaran covid-19 di tanah air," tulis Gatot di akun Instagramnya @nurmantyo_gatot seperti dikutip VIVAnews, Jumat 20 Maret 2020.

Gatot menekankan ajakannya agar tetap memakmurkan masjid semata-mata ingin mencegah potensi berkembangnya stigma masjid sebagai pusat penyebaran covid-19. Sebab, di sisi lain tak adanya gaung ajakan serupa dari kalangan gereja, vihara, pura, klenteng dan tempat ibadah lainnya.

Selain itu, masih dalam pemahamannya, jika masjid yang jemaah datang dalam kondisi bersih, membuka alas kaki dan berwudu, pada kondisi normal dengan membasuh menggunakan air bersih pada bagian tubuh yang diwajibkan saja sudah diimbau untuk tidak dilakukan sementara tak beribadah.

"Apalagi mestinya di tempat-tempat yang jelas-jelas untuk masuk sama sekali tidak diatur kebersihannya. Saya ini seorang Santri dan harus patuh taat pada ulama, maka saya sangat meyakini bahwa imbauan saya tersebut sama sekali tidak bertentangan dengan Fatwa Majelis Ulama, No 14 Tahun 2020, tanggal 16 Maret 2020, tentang Penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadi wabah Covid-19," kata dia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya