Kenapa Satgas 'Tertarik' Vincent Asian Agri

VIVAnews - Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum akan mendatangi terpidana kasus pencucian uang pajak PT Asian Agri, Vincentius Amin Sutanto. Siapa Vincent, sehingga mendapat perhatian Satgas untuk dikunjungi ke selnya.

Rencananya, Satgas akan mengunjungi terpidana yang juga mantan karyawan Asian Agri itu sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu 16 Februari 2010, di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas Narkoba, Cipinang, Jakarta Timur.

Siapa Vincent, pria yang menarik perhatian Saatgas? Mantan financial controller ini dikenal bukan hanya sebagai terpidana, tapi juga whistle blower alias pengungkap kasus dugaan penggelapan pajak Rp 1,3 triliun di perusahaan milik Sukanto Tanoto.

Kenapa whistle blower itu dibui? Vincent sendiri tersandung kasus pembobolan rekening PT Asian Agri di Bank Fortis Singapura senilai Rp 28 miliar. Kasus dugaan tindak pidana pencucian uang dan pemalsuan surat di PT Asian Agri itu membuat Vincent harus dibui selama 11 tahun.

Selama pengusutan, Vincent sempat melarikan diri dari kejaran perusahaan dan mengancam akan membongkar penggelapan pajak yang dilakukan PT Asian Agri jika ia tidak dibebaskan. Alhasil, ancaman Vincent pun berbuah.

Kasus dugaan penggelapan pajak oleh perusahaan milik Sukanto Tanoto itu mulai ditangani Direktorat Pajak sejak Januari 2007.

Pada April tahun 2008, Direktorat Pajak telah melimpahkan berkas ke kejaksan dan menetapkan 12 orang tersangka. Para direksi itu juga telah dicekal oleh Ditjen imigrasi atas usulan Departemen Keuangan.

Namun, penanganan kasus ini berlarut-larut lantaran perbedaan pandangan soal berkas kasus antara Kejaksaan Agung dan Ditjen Pajak. Kejaksaan beberapa kali mengembalikan berkas tersebut ke Ditjen Pajak karena dianggap belum lengkap.

Pada Agustus 2009, Kejaksaan Agung membantah sengaja telah 'mempimpong' kasus dugaan penggelapan pajak oleh Asian Agri Group. Kejaksaan mengatakan ada empat unsur yang barang buktinya belum dipenuhi Direktorat Jenderal Pajak.

Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri untuk mengungkap para pengemplang pajak. Perintah SBY itu ditanggapi dingin sejumlah pihak.

Pengamat politik dari LIPI Ikrar Nusa Bhakti menilai kasus pajak yang mengemuka di tengah pengusutan skandal Rp 6,7 triliun Bank Century kental dengan politisasi. Menurut Ikrar, harusnya kasus pajak ini diusut sejak dulu.

"Soal pengusaha yang ngemplang pajak, mau tidak mau memang harus diselesaikan," kata Ikrar di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 12 Februari 2010.

Fairuz A Rafiq Beberkan Kondisi Terkini Usai Dilarikan ke RS Bersama Buah Hati

Sementara menurut Satgas, kunjungan ini selain untuk mengangkat lagi kasus pengemplangan pajak juga akan mengetahui adanya mafia peradilan di balik kasus Vincent. Termasuk ancaman yang diterima Vincent.

"Kunjungan ini terkait perlindungan saksi kunci Vincent dari ancaman-ancaman, termasuk pembunuhan," ujar Denny Indrayana.

Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Canggih

ismoko.widjaya@vivanews.com

Presiden Joko Widodo dan Yanda Zaihifni Ishak jadi saksi pernikahan

Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor

Presiden Joko Widodo bersama Yanda Zaihifni Ishak menghadiri acara pernikahan putri dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024