DPR Sebut Kemendikbud Tetap Perhatikan Pelaku Seni-Budaya saat Pandemi

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian
Sumber :
  • DPR

VIVA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengatakan DPR bersama pemerintah yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus memberikan perhatian penuh kepada para pelaku budaya dan seni di berbagai aspek.

Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Parpol di Luar KIM Demi Indonesia Emas

Contohnya, kata dia, memberikan dukungan proyek destinasi super prioritas dalam hal seni dan budaya serta bermitra dengan kementerian terkait. Selain itu, pemerintah memberi dukungan menjadikan museum, galeri, pusat seni dan lainnya sebagai media untuk berkreasi.

Dalam kondisi saat ini, Hetifah melihat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tetap melaksanakan kegiatan rutin yang mendukung sektor seni dan budaya dengan menghadirkan beberapa kegiatan terkait. 

Sekolah Rentan Bencana Capai 57 Persen, Kemendikbud: Waspada!

Di antaranya, Pekan Kebudayaan Nasional, Indonesia bercerita, Kanal Indonesiana, Musik Magi dan Musik Lapo (pengembangan music tradisi).

“Kemudian Piala Citra dan Indonesiana Films (festival film), World Music Expo, serta ragam talkshow dan webinar konten nusantara," kata Hetifah melalui keterangannya pada Kamis, 16 September 2021.

Cari Titik Lemah Demokrasi RI, Cak Imin Masih Ingin Hak Angket Digulirkan

Menurut dia, seniman dan budayawan bisa menggunakan alternatif dengan memanfaatkan teknologi ditengah makin berkembangnya dunia digital untuk bisa terus berkarya baik tingkat lokal, nasional hingga internasional.

“Saya rasa, dunia digital justru memberikan ruang tanpa batas bagi kreativitas para seniman dan budayawan Indonesia,” ujar Politisi Partai Golkar ini.

Tentu, kata dia, DPR terus memberi ruang kepada para pelaku seni akan tetap dapat berkreasi dengan tiga aspek yaitu pengawasan, anggaran dan legislasi. Dalam aspek anggaran, lanjutnya, DPR mendukung anggaran sebesar Rp1,2 triliun bagi Direktorat Kebudayaan Kemendikbud. 

Dari dana tersebut, Rp235,1 miliar dialokasikan untuk kegiatan pemajuan dan pelestarian kebudayaan.

"Dalam aspek pengawasan, kami melakukan berbagai Rapat Dengar Pendapat dengan pihak seni dan budaya di Indonesia. Mulai akademisi, praktisi, industri, swasta, dan lainnya. Kami juga aktif melakukan evaluasi program dengan Kemdikbud untuk memastikan bahwa kebijakan telah tepat menyasar para pelaku seni dan budaya," jelas dia.

Di samping itu, Hetifah menyambut baik adanya program Pekan Kebudayaan Nasional (PKN). Meski begitu, program tersebut jangan hanya menyajikan hal yang biasa seperti pada umumnya tapi perlu ada sesuatu yang beda dari sebelumnya. 

Misal, merangkum berbagai bentuk budaya Indonesia melalui ragam acara seperti kompetisi, konferensi, lokakarya, pasar budaya serta parade mahakarya.

"Jadi, semua pelaku budaya dan masyarakat umum dapat berpartisipasi pada acara sesuai keahlian atau ketertarikannya. Misal, jika tertarik ranah akademis bisa menjadi pembicara di konferensi, jika ingin belajar atau praktik bisa ikut lokakarya, jika ingin membeli produk bisa ke pasarbudaya," katanya. 

Selanjutnya, kata dia, pelaksanaan PKN tahun 2020 juga telah memanfaatkan teknologi digital dengan baik. Ada ragam video youtube, seminar online, dan pasar lewat e commerce. Untuk itu, pelaksanaan PKN ini harus terus dilanjutkan dan promosi ditingkatkan.

"Saya mendorong agar PKN terus dilanjutkan. Akan tetapi, tahun 2021 ini saya berharap agar promosi PKN ditingkatkan, kalau bisa dibuat gimmick agar viral. Dengan begitu, perhatian serta partisipasi masyarakat umum akan semakin maksimal," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya