DPR Minta Jangan Gampang Cap Radikal ke Santri Anti Musik

Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah

VIVA – Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, angkat bicara mengenai sindiran sejumlah public figur seperti Diaz Hendropriyono dan Deddy Corbuzier, terkait santri yang menutup telinga ketika mendengarkan musik. Peristiwa itu terjadi saat santri penghafal Alquran, menutup telinga saat antri vaksinasi. Alasannya, mereka takut hafalan quran hilang karena pengaruh musik.

Langkah PBNU Persiapkan Santri Sukses Masuk PTN Favorit

Menurut Yandri, siapapun tak perlu sinis pada sikap para santri tersebut. Politikus PAN tersebut menilai, wajar para santri menutup kupingnya saat mendengar musik karena menjaga hafalan AlQuran. Apa yang dilakukan tersebut bukanlah hal yang aneh, karena tidak mudah untuk menjaga hafalan.

"Jangan gampang melabeli orang lain radikal lah. Itu sikap yang biasa. Mereka santri penghafal AlQuran. Wajar saja jika ingin memilih fokus pada hafalannya dan tidak mau mendengar musik. Itu hak mereka. Setiap sel dalam tubuh kita punya memori tersendiri, telinga punya memori tersendiri, kalau santri penghafal Quran tidak mau telinganya diisi memori lain selain ALQuran, itu pilihan mereka. Tidak menjelaskan mereka radikal," kata Yandri, kepada wartawan, Kamis 16 September 2021.

Taylor Swift Tolak Tawaran Manggung Rp 146 Miliar! Pilih Fokus ke Album Baru daripada Uang?

Yandri juga meminta masyarakat tidak meributkan hal-hal yang tidak substansial. Apalagi sambil menuduh pihak-pihak tertentu radikal. Dalam kesempatan tersebut, santri justru perlu diapresiasi karena sudah mau divaksin.

"Sudah bagus para santri ini mau divaksin. Itu sikap dari pondok, pengasuh, dan para santrinya yang luar biasa. Soal tidak mau mendengarkan musik, boleh saja. Mereka tidak merugikan siapapun, tidak melanggar hukum," kata Yandri.

Abeliano Menyemangati Hati dengan Lagu Terbaru, Hoping You'll Be Mine

Menurut Yandri, janganlah peristiwa santri yang tidak mau mendengarkan musik dijadikan polemik. Masih banyak hal lain yang lebih baik untuk didiskusikan.

"Lebih baik kita diskusikan hal lain yang lebih penting dan produktif. Banyak sekali masalah yang perlu kita selesaikan bersama. Jangan mudah cap orang lain radikal," ujarnya.

Seperti diketahui, dua hari terakhir beredar video para santri Ma’had Tahfidz al-Quran yang menutup kuping secara bersama-sama di acara vaksinasi. Sebab di tempat itu diperdengarkan musik untuk peserta vaksin yang menunggu giliran. 

Video rekaman peristiwa ini viral di media sosial dan menimbulkan polemik. Di antaranya unggahan Diaz Hendropriyono dan komentar Deddy Corbuzier yang bernada sinis pada sikap para santri tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya