Puan: Jangan Curi Start, Membahayakan Keselamatan Siswa

Ketua DPR Puan Maharani
Sumber :
  • Dok. DPR.

VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani meminta agar sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka harus benar-benar siap dan memenuhi syarat untuk menggelar pembelajaran tatap muka atau PTM. Jika belum memenuhi syarat dan belum siap, maka sebaiknya sekolah tidak perlu memaksakan menggelar PTM

Vokasi Industri Kemenperin Buka Pendaftaran Sampai 31 Mei

Keselamatan murid dan guru dari risiko penularan COVID-19 mesti diutamakan. Jangan sampai karena ingin menggelar PTM, sekolah abai terhadap keselamatan siswa, guru dan warga sekolah lainnya.

"Keselamatan siswa, guru dan lingkungan sekolah adalah hal yang pertama dan utama. Jadi sekolah yang belum memenuhi syarat jangan mencuri start PTM karena hanya akan membahayakan keselamatan siswa," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Rabu 22 September 2021

10 Tips Mencegah Aksi Kekerasan Antar Siswa di Sekolah

Politikus PDI-P itu meminta pemerintah daerah untuk mengawasi ketat jangan sampai ada lagi sekolah yang mengadakan PTM sebelum memenuhi syarat. Membuka sekolah di masa pandemi seperti sekarang ini, tidak bisa dilakukan secara asal

"PTM di sekolah harus melaksanakan masa transisi atau masa kebiasaan baru setelah mendapat asesmen dari instansi terkait dan dinyatakan siap. Jadi tidak bisa asal membuka sekolah," ujar Puan

Siswa SMP Dibacok dan Dibegal Saat Pulang Sekolah Sendirian

Apabila sekolah ingin melaksanakan PTM mesti sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Surat Keterangan Bersama SKB Empat Menteri. SKB tersebut menurut Puan sudah dibuat dengan sangat matang dengan memperhitungkan segala resikonya.

Sekolah diminta untuk memperhatikan mengenai pembatasan peserta, jam belajar, hingga penerapan protokol kesehatan. "Termasuk memperhatikan kondisi kelas, sanitasi, dan pengaturan jarak siswa. Semua harus sesuai ketentuan," ujarnya

Ilustrasi mobil polisi.

Kronologi Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong dan Penangkapan 4 Pelaku

Motif dari perbuatan ini adalah balas dendam karena salah satu pelaku diduga sering menjadi korban penindasan oleh korban, yang kemudian dilaporkan kepada teman-temannya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024