Wacana Pj Kepala Daerah dari TNI-Polri, Bukhori Yusuf Khawatirkan Ini

Surat suara pilkada serentak. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Darwin Fatir

VIVA – Anggota DPR RI Fraksi PKS, Bukhori Yusuf turut merespons wacana penunjukan perwira tinggi TNI dan Polri sebagai penjabat (Pj) kepala daerah menjelang Pilkada Serentak 2024. Bukhori mengkritik opsi tersebut lantaran khawatir berpotensi membangkitkan kembali dwifungsi ABRI.

"Apakah itu semacam prakondisi menuju dwifungsi ABRI jilid dua? Jika benar akan memberikan peluang, maka akan lebih parah daripada Orde Baru yang pernah dibuat gagal akibat sistem dwifungsi ini," kata Bukhori, Senin, 27 September 2021.

Dia menjelaskan, opsi Pj kepala daerah dari TNI-Polri juga diduga sebagai indikasi pemerintah untuk kepentingannya.

"Itu juga bisa dibaca sebagai satu indikasi pemerintah yang sedang menggiring negara ini pada rezim otoriter kembali," lanjut Bukhori

Bukhori mengingatkan pemerintah saat ini agar belajar dari tumbangnya Presiden Soeharto lantaran bangunan kekuasaan yang ditopang oleh sistem dwifungsi ABRI. Ia mengingatkan agar jangan sampai kondisi tersebut terulang untuk saat ini dan ke depannya.

Menurutnya, pelanggaran HAM dan pemberangusan hak sipil kerap kali terjadi sepanjang sistem kekuasaan itu berlaku. Maka itu, dirinya berharap pemerintahan Jokowi tidak lagi mengulang memori kelam tersebut.   

"Reformasi tidak hanya berhasil menghentikan kekuasaan yang otoriter, tetapi sekaligus menjadi titik balik untuk mereposisi peran dan fungsi ABRI demi mengembalikannya pada kedudukan yang sesuai," tuturnya.   

Dia menambahkan memang sulit dimungkiri, pendekatan keamanan sebagai alat kekuasaan, secara historis, terbukti melecehkan supremasi sipil. Sistem itu juga membuat demokrasi di masa Orde Baru hanya sebatas kata tanpa makna bagi bangsa ini. 

Oso Beberkan Strategi Partai Hanura Hadapi Pilkada 2024

Karena itu, penghapusan dwifungsi ABRI merupakan amanat reformasi yang perlu dijaga. Saat ini, Indonesia tidak boleh mengkhianati amanat sejarah itu. 

"Khitah TNI-Polri adalah menjalankan fungsi pertahanan dan keamanan negara, serta ketertiban masyarakat. Mereka sudah cukup baik menjalankan fungsi itu sejauh ini, meski masih menyisakan sejumlah catatan," katanya. 

Ketum PAN Siapkan 2 Kadernya di Pilkada Jakarta, Eko Patrio Salah Satunya

"Karenanya, pemerintah jangan lagi mengusik khitah itu dengan kembali menyeret mereka pada politik praktis," ujarnya.

Presiden PKS: Saatnya Pak Anies Mendukung Kader PKS untuk Maju di Pilkada DKI
Tangkapan layar anggota KPU RI Idham Holik saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024.

KPU Akan Batasi Maksimal 600 Pemilih Per TPS untuk Pilkada 2024

Anggota KPU RI Idham Holik mengatakan, jumlah surat suara Pilkada 2024 lebih sedikit daripada Pemilu 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024