Salim Segaf dan Ridwan Kamil Kompak Muncul di Karawang, Ada Apa?

Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Sumber :
  • Dok. PKS

VIVA – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kompak menemui petani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa, 28 September 2021. Momen keduanya ternyata ada hubungannya dengan peringatan Hari Tani 2021.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Kedua tokoh itu sempat melakukan panen raya bersama petani. Usai panen raya, Salim dan Ridwan menggelar sarasehan dengan perwakilan petani dari berbagai daerah di Indonesia secara daring.
 
Dalam kesempatan itu, Salim memborong 10 ton gabah kering dari petani muda di Desa Pasir Tanjung, Lemah Abang, Karawang. Ia mengapresiasi keberadaan petani milenial karena dianggapnya sebagai regenerasi. 

Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Photo :
  • Dok. PKS
Chery Perluas Jaringan Diler di Kota Satelit Jakarta

Menurut dia, keberadaan petani muda penting di sektor tani. Sebab, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) 60,8 persen petani di Indonesia berusia di atas 45 tahun. Maka itu, ia menyarankan pemerintah punya terobosan kebijakan untuk memantik minat generasi muda bergerak di sektor tani.

"PKS mendorong pemerintah untuk memberikan akses permodalan dan insentif bagi profesi petani sehingga menarik generasi muda menjadi petani. Saat ini, regenerasi petani berjalan lambat dan berakibat pada banyaknya petani dengan usia lanjut," ujar Salim, dalam keterangannya, Selasa, 28 September 2021.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

Salim juga berharap agar kebijakan negara yang bisa melindungi petani. Tujuannya tentu bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

Dia bilang, tata niaga komoditas pertanian harus berpihak kepada petani. Maka itu, mesti ada ada kebijakan agar harga stabil sehingga petani tak mengalami kerugian apalagi saat panen.

"Jangan ada lagi impor beras justru saat panen raya. Negara harus melindungi petani. Ini tanggung jawab pemerintah membantu petani sesuai amanat UU Nomor 19 Tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan Petani," ujar eks Menteri Sosial era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

Kemudian, ia menambahkan, ketahanan pangan adalah masa depan dunia. Pun, ia menyebut Indonesia memiliki potensi luar biasa dari sektor pertanian.

"PKS pernah mengirim Pak Anton Apriantono sebagai Menteri Pertanian dan berhasil melakukan swasembada beras sehingga tak perlu impor beras," tutur Salim.

Sementara, Ridwan Kamil setuju dengan Salim bahwa masa depan dunia adalah sektor pangan. Menurutnya, Jawa Barat, sudah surplus produksi padi. Bahkan, kata dia, sudah bisa mengirim 1 ton lebih untuk nasional. 

"Kita sudah ujicoba metode baru di Jabar. Kalau biasanya satu hektare bisa menghasilkan 5-6 ton, dengan metode baru bisa 10-11 ton dan ini sudah berhasil di tiga kabupaten," kata Ridwan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya