Gandeng BNPB dan Basarnas, Megawati Minta Baguna Siap Hadapi Bencana

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekanoputri
Sumber :
  • DPP PDIP

VIVA – Masyarakat harus tetap mewaspadai ancaman bencana alam, apalagi di tengah-tengah cuaca seperti sekarang. Termasuk kader partai politik, untuk bersiap jika harus turun membantu proses evakuasi dan penyelamatan dalam mengatasi bencana.

Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng

PDI Perjuangan menggandeng sejumlah instansi yang berkaitan dengan penanganan bencana untuk pelatihan kepada Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) partai, yang bertugas untuk terjun saat ada bencana atau dibutuhkan dalam kondisi kebencanaan. 

Pelibatan banyak pihak sedianya sudah berlangsung lama, seperti hari ini Baguna dengan Pusdiklat Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas), mengadakan pelatihan bersama Dasar Manajemen Bencana dan Pengendalian Operasi Pencarian dan Pertolongan.

BNPB Sebut Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat

Secara virtual, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hadir sekaligus memberikan pengarahan kepada seluruh DPC dan DPD Baguna, seluruh Indonesia.  

“Dalam instruksi DPP partai, saya selalu meminta Baguna mempersiapkan diri membantu penanggulangan bencana," kata Megawati saat membuka acara, Selasa 28 September 2021.

Korban Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Bandung Barat Bertambah Jadi 4 Orang

Megawati bilang, instruksinya itu bukan tanpa dasar. Hal itu berangkat dari pengalaman panjang dirinya menghadapi bencana. Termasuk sejak masih menjabat sebagai wakil presiden dan presiden, hingga saat ini. 

Kerap kali Indonesia itu ribut berbicara penanggulangan setelah kejadian bencana terjadi. Oleh karenanya, Presiden RI kelima itu mendorong agar persiapan diperkuat sehingga tak morat marit ketika bencana benar terjadi.

"Jadi saya harap kita tak lagi gagap. Harus tepat ketika memang perlu tanggap darurat," kata Megawati.

Di kesempatan itu, Kepala BNPP/Basarnas Henri Alfiandi menyatakan bencana memiliki sifat yang tak bisa diprediksi sebelumnya. Karenanya bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan dapat menimpa siapa saja. Ia menegaskan, kesiapsiagaan harus menjadi perhatian semua pihak guna meminimalisir jatuhnya korban jiwa. 

Indonesia identik dengan potensi bencana besar. Sebab masih banyak warga hidup di atas empat lempeng aktif di dunia; masuk dalam lintasan ring of fire, ditambah faktor geologi dan hidrografi yang meningkatkan potensi bencana. 

Basarnas, kata perwira tinggi bintang tiga TNI AU itu, terus mempersiapkan kekuatan dalam melaksanakan operasi tanggap darurat bencana. Pihaknya tak sendiri, masyarakat juga dilibatkan, termasuk dari TNI-Polri hingga unsur Baguna DPP PDIP. 

"Harapan kami, tim Baguna yang sudah berkualifikasi, dapat bersama kami, selalu siap dalam melakukan operasi pencarian dan pertolongan dimanapun berada. Operasi pencarian dan pertolongan adalah misi kemanusiaan yang mulia. Mari ingat pesan Ibu Megawati Soekarnoputri. Kita bekerja segenap jiwa raga, penuh ikhlas membantu saudara kita yang tertimpa musibah di seluruh tanah air. Yang pasti apapun yang kita lakukan akan dicatat menjadi amal kebaikan dan jadi pahala di akhirat nanti," kata pria berpangkat Marsekal Madya ini. 

Kepala BNPB Letjen (TNI) Ganip Warsito mengatakan pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan dan sikap Baguna dalam menanggulangi bencana di seluruh Tanah Air. Pihaknya berterima kasih kepada Megawati dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mendorong kader selalu siap siaga untuk membantu operasi kemanusiaan penanggulangan bencana. Menurutnya, tantangan penanggulangan bencana itu akan terus terjadi di Indonesia. 

"Untuk itu, seluruh elemen masyarakat perlu diberdayakan dan dilibatkan dalam penanggulangan bencana. Para relawan dalam membantu dan memfasilitai partisipasi masyarakat sangatlah penting. Keberadaan relawan Baguna sudah dirasakan masyarakat dalam berbagai kegiatan penanggulangan bencana," tutur Ganip. 

Sekadar diketahui pelatihan ini pun turut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, pengurus pusat partai dan kepala daerah dari PDIP. Terlihat Ganjar Pranowo, Hanindhito Himawan Pratama dari Kediri, Santoso dari Blitar, dan Hevearita Gunaryanti Rahayu dari Semarang. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya