Alutsista Depan Istana, Hasto: Berdikari di Bidang Pertahanan Menguat

HUT TNI ke 76, TNI Gelar Pameran Alutsista di Depan Istana
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Usai upacara HUT TNI ke-76 di Istana Merdeka Jakarta, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, juga ikut menyaksikan pameran alat utama sistem persenjataan atau alutsista TNI, yang ditampilkan di depan Istana Merdeka. Beberapa alat tempur tersebut bahkan menuai pujian dari Presiden.

SBY Yakin Duet Renan Buiatti-Reza Beik Jadi Pertahanan Tangguh Jakarta LavAni

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, peningkatan kemampuan pertahanan Indonesia sangat penting. Tidak hanya untuk ke dalam, namun juga untuk bertindak ke luar di dalam ikut serta menjaga perdamaian dunia. 

Hasto juga menegaskan, partainya memberikan dukungan penuh terhadap setiap upaya pengembangan kekuatan pertahanan Indonesia yang diinisasi oleh siapapun. Termasuk membangun industri pertahanan. 

Tren Investasi sektor Industri Terus Naik, Sinergi Kebijakan Instansi Pemerintah Jadi Sorotan

“Gelar alutsista buatan Indonesia yang ditampilkan di depan Istana Negara memberikan optimisme bahwa kesadaran untuk berdikari dalam industri pertahanan semakin kuat. Industri pertahanan yang handal, hulu-hilir, dan terintegrasi akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Sebab tidak ada bangsa besar yang mampu survive tanpa kekuatan militer yang berdiri kokoh atas kekuatan bangsa sendiri,” kata Hasto, dalam keterangan tertulisnya yang diterima VIVA, Selasa 5 Oktober 2021.

PDIP jelas dia, terus mendukung upaya TNI agar hadir sebagai kekuatan pertahanan yang disegani, solid, profesional, dan modern. Cita-cita partai agar TNI semakin kuat melebihi apa yang sebelumnya.

Digempur Iran, Ini 5 Sistem Pertahanan Israel Tangkis Rudal hingga Laser

“PDI Perjuangan mencita-citakan TNI hadir sebagai kekuatan pertahanan yang sangat kuat, bahkan lebih hebat dari periode 1960-an ketika TNI dipompakan semangat juangnya oleh Bung Karno guna menentang berbagai bentuk penjajahan sebagaimana terjadi pada saat pembebasan Irian Barat,” kata Hasto.

Lebih lanjut dikatakannya, institusi TNI berasal dari rakyat dengan jiwa Sapta Marga. Yang berdiri kokoh demi tegaknya NKRI dan Pancasila. Untuk perspektif kekinian, kata Hasto, dengan ancaman yang makin kompleks maka kemampuan pertahanan angkatan bersenjata Indonesia harus terus ditingkatkan.

Hasto menyebut, ancaman kekinian seperti daya hancur pengembangan teknologi persenjataan, penginderaan, peningkatan daya manuver serta hadirnya senjata biologi, kimia dan nuklir yang harus diperhatikan. 

“Peningkatan kekuatan pertahanan TNI juga dengan melihat skala ancaman yang makin meningkat dan kompleks. Kapabilitas di dalam menghadapi segala bentuk ancaman itulah yang harus dibangun. Karena itulah, hal-hal yang berkaitan dengan revolution in military affairs perlu dilakukan demi tanggung jawab untuk menghadirkan TNI sebagai kekuatan pertahanan yang handal dan disegani, serta efektif guna memastikan kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa,” papar mahasiswa program doktoral Universitas Pertahanan itu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya