RK Ngaku Tak Punya Tim untuk Pilpres 2024 tapi Tunggu Rayuan Partai

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan dirinya tidak punya tim khusus demi persiapan maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024. Meski namanya disebut di sejumlah survei, ia mengatakan bukan menjadi jaminan karena masih menunggu pinangan dari partai politik

Sekjen PKS: Kalau Pak Prabowo Datang Kita Akan Beri Karpet Merah Sebagai Presiden Pemenang

“Saya tidak punya tim," kata Emil, sapaan akrabnya, dalam acara workshop nasional PAN di Bali, Selasa 5 Oktober 2021. 

Emil mengatakan bila dirinya terbuka kepada parpol manapun termasuk PAN, jika didorong maju sebagai calon di pemilu mendatang. Menurut dia, semua parpol sudah berkomunikasi dengannya. 

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan

Ia juga menyadari, masih terlalu dini menyampaikan niatnya maju karena tensi politik kemungkinan akan masif bergerak di tahun depan. Maka itu, ia masih menunggu dinamika politik yang berkembang, termasuk rayuan PAN. 

Apalagi saat acara, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sudah terang-terangan menyatakan ‘jatuh cinta’ kepada Emil. 

Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Habib Bahar: Saya Ambil Hikmahnya PDIP Nyungsep

“Tapi, kalau auranya bagus seperti tadi (acara workshop PAN) membesarkan hati. Bahwa jodoh, tidak jodoh, tidak sesederhana seperti penglihatan sekarang. Tunggu di detik-detik akhir,” ujarnya. 

“Mudah-mudahan siapa pun yang mendukung tidak boleh ditolak. Asal dukungannya baik, saling menguatkan, pasti lah itu sebuah kerja sama politik yang ditunggu," lanjut Emil. 

Minat gabung parpol

Emil juga sudah mulai bicara terbuka menyatakan minatnya menjadi anggota parpol. Dia mengatakan sudah berbicara dengan seluruh parpol termasuk PAN.

“Itu saya sudah (salat) istikharah-kan, tentu akan berlabuh di salah satu partai. Yang tentunya masih saya pikirkan baik-baik, salah satunya mungkin dari partai PAN,” kata Emil, Selasa 5 Oktober 2021. 

Emil mengakui, dulu belum mau masuk ke parpol karena nasihat sang Ibunda kala itu. Ia merasa terhormat tentu mendapat tawaran dan dorongan. Namun, mungkin saja tawaran itu diterima kala akan maju dalam kontestasi pilpres. 

“Bahwa jodoh, tidak jodoh, tidak sesederahana seperti penglihatan sekarang. Tunggu di detik-detik akhir,” ujarnya. 

Terkait parpol yang jadi pelabuhan Emil, mantan Wali Kota Bandung itu punya jawaban tegas. Dia bilang, dirinya akan menjadi parpol yang punya ideologi Pancasilais. 

“Harus yang Pancasilais. Nomor satu. Kalau (bukan pancasilais) tidak. Karena yang membuat bangsa ini selamat sampai hari ini, karena Ideologi Pancasila yang saya jaga. Itu harus tetap hadir sebagai ideologi yang utama," kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya