Adu Kuat Airlangga Vs Prabowo Bisa Terjadi di 2024, Ini Analisisnya

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Sumber :
  • Dok. Airlangga Hartarto

VIVA – Dinamika jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020 menghangat setelah elite Gerindra menyatakan rencana Prabowo Subianto akan maju lagi sebagai bakal capres 2024. Meski masih kurang dari tiga tahun lagi, poros lawan Prabowo bila benar maju nanti bisa dari koalisi yang mendukung Airlangga Hartarto.

Kemenangan Prabowo-Gibran Diharap Jadi Peluang Kembangkan Ekonomi Berbasis Laut

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai bila elektabilitas Airlangga terus naik maka sangat mungkin ada poros koalisi yang mengusungnya. Ia menganalisa bila Prabowo benar maju maka poros penantangnya lambat laun akan terbentuk.

"Poros penantang Prabowo itu lambat laun akan terbentuk. Karena tak mungkin Prabowo dan pasangannya tak ada lawannnya. Bisa poros pendukung Airlangga, Anies atau Ganjar," ujar Ujang kepada VIVA, Selasa, 11 Oktober 2021.

Tak Lapor Surya Paloh, Waketum Nasdem Klaim Temui Prabowo Tanpa Wakili Partai

Dia memprediksi poros-poros akan terbentuk saat Prabowo sudah punya cawapres. Jika belum, maka menurutnya poros lain masih akan wait and see.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Photo :
  • Dok. Airlangga Hartarto
Yusril, Otto hingga Hotman Paris Temui Prabowo Subianto, Lapor Hasil Sengketa Pilpres 2024

Ujang menekankan Airlangga berpeluang besar sebagai capres karena sudah ada dukungan dari Golkar. Namun, ia menyampaikan eks Menteri Perindustian itu mesti menggenjot lagi elektabilitasnya.

"Itu rumus politik dalam pilpres. Partai-partai itu akan mendukung capres yang memiliki elektabilitas tinggi dan berpotensi menang," tutur Ujang.

Sebelumnya, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Wasisto Raharjo Jati, memprediksi Prabowo Subianto dan Airlangga bisa bertarung sebagai capres di Pilpres 2024. Hal ini merujuk kedua tokoh itu merupakan ketua umum partai politik yang masuk tiga besar setiap pemilu.

Wasis menganalisa Golkar bisa membentuk poros koalisi dengan para parpol yang sudah memiliki chemistry seperti Demokrat dan PKB. Alasannya, partai-partai tersebut sudah jadi mitra koalisi Golkar sejak masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

PR Prabowo

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menilai meski sudah dicalonkan Gerindra, Prabowo masih punya pekerjaan rumah. Pertama, bila memang ingin memajukan Prabowo, Gerindra buruh satu langkah lagi dalam merangkul teman koalisi.

Selain itu, rekam jejak Prabowo yang sudah mengikuti tiga kali mengikuti kontestasi pilpres dan belum pernah menang.

"Pak Prabowo harus bisa meyakinkan teman koalisi bahwa dia bisa mengubah tren dari nyaris menang jadi menang di 2024. Tapi, itu kan nggak mudah," sebut Hensat, sapaan akrabnya kepada VIVA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya