Benny Harman: Ada Kekuatan Tersembunyi yang Ingin Jegal AHY di 2024

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Sumber :
  • Dok. Demokrat

VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman, tak percaya pengajuan judicial review AD/ART Partai Demokrat yang dilakukan Yusril Ihza Mahendra dan eks sejumlah kader karena kepedulian terhadap demokrasi. Menurut Benny, pasti ada kekuatan tersembunyi di balik langkah Yusril ke Mahkamah Agung (MA) tersebut.

AHY: Enggak Masalah Kursi Demokrat di DPR Turun, yang Penting Prabowo Menang

Benny menilai kekuatan tersembunyi itu diduga memiliki tujuan untuk menjegal langkah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Ada tujuan tertentu yang sampai saat ini tengah direncanakan oleh kubu Moeldoko beserta Yusril sebagai kuasa hukumnya.

"Lalu apa kepentingan politik dari kekuatan tersembunyi itu? Kepentingan mereka ialah menyingkirkan Partai Demokrat dan Ketua Umumnya AHY dari kontestasi politik menjelang hajatan politik nasional di tahun 2024 nanti," kata Benny kepada wartawan, Kamis, 14 Oktober 2021.

Petinggi Gerindra: Kemungkinan Pengajuan Hak Angket DPR Hanya 3 Persen

Ketum Demokrat AHY bersama politikus senior Demokrat Benny K Harman

Photo :
  • @AgusYudhoyono

Menurut dia, kekuatan tersembunyi  itu saat ini menganggap Partai Demokrat dan AHY sebagai batu sandungan dalam melanggengkan skenario gelap mereka. Maka itu, mereka akan melakukan cara apapun menyingkirkan Demokrat dan AHY.

Pimpinan Golkar di Daerah Minta Airlangga Dipilih secara Aklamasi di Munas, Menurut Sekjen

"Kekuatan ini dianggap sebagai batu sandungan atau penghalang utama untuk mewujudkan skenario gelap mereka, karena itu ia harus diganggu, disingkirkan atau diambilalih jika tidak mau bekerja sama dalam skema politik yang mereka desain," jelas Anggota DPR itu.

Pun, ia menambahkan, terlalu naif bagi keempat mantan ketua DPC Partai Demokrat menyewa Yusril untuk mengajukan permohonan uji materi AD/ART tersebut. Oleh sebab itu, pasti ada agenda tersendiri untuk menghentikan langkah partai Demokrat dalam dunia politik Tanah Air. 

"Kekuatan tersembunyi tersebut dan bukan empat orang eks ketua DPC Partai Demokrat yang memberinya kuasa maka tidak mustahil yang membiayai jasa hukum pengacara Yusril adalah kekuatan tersembunyi tersebut," ujarnya. 

Ia menyebut, orang-orang yang berada di balik kekuatan tersembunyi itu tentu amat bervariasi dan bisa diduga mempunyai tujuan yang amat jahat dalam kehidupan demokrasi Indonesia. 

"Saya ingin menegaskan bahwa langkah Yusril membela empat orang eks kader Partai Demokrat itu tidak terjadi dalam ruang hampa politik, tidak datang begitu saja, ini adalah titik kuminasi dari berbagai langkah dan proses yang telah berjalan selama ini," kata dia. 

Menurut Benny, ini bukan perkara biasa dan tidak hanya sekadar hukum semata. Ia menangkap di balik hukum itu ada maksud untuk memperlemah atau menyingkirkan AHY dan Demokrat yang dianggap sebagai musuh potensial. 

"Seperti Adolf Hitler yang selalu kampanyekan mendukung negara hukum. Tapi, hukum yang diperalat untuk mengabsahkan langkah-langkahnya yang jauh dari makna hukum yang sebenarnya. Hukum menurut tafsiran dia sendiri," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya